Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Saldo (Bagian 6)

1 Juni 2015   10:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:24 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tak lama kemudian Paijo muncul. Anton segera memperkenalkan Asti kepada Paijo.

"Mas Paijo, ini namanya Bu Asti, pemilik KMT itu. O iya, saya mau ke belakang dulu. Silakan ngobrol-ngobrol," kata Anton. Ia ingin membiarkan Asti dan Paijo berbincang tanpa ada gangguan dan rasa sungkan.

Sekitar setengah jam kemudian ia kembali ke lobi. Anton mendapati Asti sudah sendirian. Mungkin urusan dengan Paijo sudah selesai.

"Maaf Pak, saya harus pamit dulu. Sekali lagi terima kasih," kata Asti dengan sopan.

Sambil mengantarkan Asti hingga ke depan kantor, Anton mencoba bertanya, "Bagaimana bu, tadi sudah berbicara dengan Mas Paijo kan."

"Iya Pak. Saya jadi nggak enak Pak. Mas Paijo memang baik orangnya. Tadi saya mau kasih uang buat ucapan terima kasih tetapi Mas Paijo menolaknnya. Ia hanya bilang, doakan agar saya sehat dan selalu bisa berkarya."

Perkataan Asti membuat Anton termenung. Seketika berbagai pikiran berseliweran seperti lalu lalang kendaraan.

cerita selanjutnya bagian 7

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun