Mohon tunggu...
aji(bahroji) setiakarya
aji(bahroji) setiakarya Mohon Tunggu... Freelancer - Founder Lumbung Kreatif, Bekerja di SultanComm

aku seorang penulis lepas, yang sedang belajar menjadi usahawan. Sedang berpetualang untuk mencari kawan. Tabik! aji setiakarya 081213739221

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peluncuran SelowFood, Menyatukan Perbedaan dengan Memasak dan Sepak Bola

13 Agustus 2019   05:39 Diperbarui: 13 Agustus 2019   07:23 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah anda punya hobby main bola dan masak? Jika ya, maka anda harus sering-seirng mengikuti acara yang digelar oleh Selow Food, sebuah komunitas yang mengkampanyekan pentingnya makanan tradisional Indonesia. 

Saat peluncuran, Sabtu (10/9) Di Padepokan Bromolathi, Desa Panggukan, Pengasinan Sawangan, Depok, Selow Food menggelar pertandingan persahabatan sepak bola 3 tim (Trofeo kemerdekaan) U-15 yakni Tim Sepakbola UNI Papua, SMA Ksatria Nusantara dan Tim Popwilda Kota Depok.

Sebelum dimulai  acara diisi dengan upacara bendera, sambutan  para manajer klub dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ada pembekalan dari Angryanto Rachdyatmaka dan Jhon Fresly Hutahayan, Pengelola  (Pusat Studi Sepakbola Nusantara) tentang pentingnya asupan gizi dan permainan yang sportif.  

Angry, panggilan akrab Angryanto mengutarakan pembinaan mental para pemain sejak dini adalah hal utama selain juga keahlian individu. "Mental itu berkaitan dengan sinergi antar individu dalam pertandingan," ungkap Angry. 

Sementara Harry Wijaya, CEO Uni Papua, mengapresiasi pertandingan persahabatan yang digelar  Selow Food. Dengan kondisi lapangan yang berstandar internasional para pemain-pemain muda bisa belajar total. 

"Saya sangat surrpise saat ada lapangan berstandar intrernasional ini di Sawangan," ungkap Harry. Lapangan dengan kualitas baik, menurut Harry akan menjadikan para bibit-bibit pesepakbola tumbuh dengan cepat. Selain sepakbola panitia juga menggelar acara masak bersama dan demo minuman sehat.

Usai bertanding, para pemain dan penonton menikmati hidangan Nasi Uduk yang sebelumnya telah berlangsung. Sambil menikmati nasi Uduk, mereka mendengarkan Demo Pembuatan teh sereh dari Komunitas Bali Alami. 

Selowfood Indonesia memiliki visi melestarikan kearifan lokal di bidang pangan nusantara dan melakukan berbagai kegiatan dengan melibatkan masyarakat untuk mensosialisasikannya.  Khasanah tradisi pangan Indonesia dan gaya hidup sehat dengan turut memperhatikan ikatan dengan kelestarian alam dan lingkungan.

"Tradisi makan di Indonesia berkaitan erat dengan falsafah gotong royong yang menjadi akar dari budaya di Indonesia, dan berkaitan dengan hal tersebut Selow-food Indonesia merencanakan kegiatan di berbagai wilayah di Indonesia dalam bentuk pertemuan antar komunitas, memasak makanan tradisional Indonesia dan menikmatinya bersama, dan juga ceramah 'Kebijaksanaan Makanan' oleh pakar kuliner dan kesehatan," kata Lily Tjahyandari, Founder Selow Food.

Terpanggil dengan kondisi seperti ini, beberapa komunitas kemudian berkumpul untuk membuat gerakan yang bisa memberikan kesadaran terhadap pola makan yang lebih sehat.

"Kami ingin berkumpul dan ingin mengajak masyarakat Indonesia kembali kepada tradisi pola makan Indonesia yang penuh dengan kebijaksanaan," ujar Lily Tjahyandari.

Dosen ilmu kebudayaan Universitas Indonesia itu menyebutkan, kuliner yang beragam menunjukan tradisi kuliner Indonesia memiliki akar kegotongroyongan yang kuat. "Melalui gerakan Selow Food diharapkan masyarakat dapat menyadari pola makanan yang lebih sehat dan mengajak masyarakat untuk mengembangkan ikatan dengan lingkungan sehingga peka terhadap perkembangan pangan di wilayah kita tinggal," kata Lily.

*Menyatukan Perbedaan*

Manajer Kstaria Nusantara yang juga Pimpinan Pesantren Riyadussalikin,  Pangandaran Jawa Barat, Lutfi Fauzi, mengungkapkan pengemasan kegiatan antara pertandingan sepakbola dan masak adalah acara kreatif yang menarik. Pihaknya tertarik untuk mengikuti pertandingan ini karena memiliki visi. "Tidak hanya bertanding, namun anak-anak saya dari Pangandaran dengan pemain dari Papua atau Depok, sehingga mereka akan terbiasa dengan perbedaan," ungkap Kiyai Lutfi.  Lutfi menambahkan secara santai para pemain muda bisa langsung menghadapi perbedaan. "Ini kegiatan yang luar biasa dan mengena. Menumbuhkan toleransi dan menyatukan perbedaan dengan makan dan  bertanding," tukasnya.


Hadir dalam kesempatan tersebut berbagai komunitas diantaranya Depok Heritage, Karangtaruna Kecamatan Sawangan, Gusdurin Depok, aktivis GP Ansor, Bali Alami, Kuliner Indonesia (Kulin) Lingkar Muda Indoensia, GMKI, Lumbung Kreatif, CEO Uni Papua, Harry Wijaya, tokoh masyarakat Rudi Susilo, Ketua Ponpes Adan undangan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun