Mohon tunggu...
aji(bahroji) setiakarya
aji(bahroji) setiakarya Mohon Tunggu... Freelancer - Founder Lumbung Kreatif, Bekerja di SultanComm

aku seorang penulis lepas, yang sedang belajar menjadi usahawan. Sedang berpetualang untuk mencari kawan. Tabik! aji setiakarya 081213739221

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sedikiti Kisah Membangun Industri Kreatif! (1)

9 September 2014   10:13 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:14 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat berangkat haji 2009, atas biaya tphd saya bertemu salah seorang jamaah haji, seorang pengusaha tambang. Yang kemudian saya kenal dia adalah warga Serang yang namanya sudah saya kenal, H. Lukman. (Sampai sekarang saya belum pernah ketemu lagi). Entah kenapa dia mengajak diskusi dan menyuruh saya keluar kerja, dan berpikir untuk bisa mencoba membangun usaha sendiri.

Saat pulang ke tanah air, tempat saya bekerja ternyata tidak kondusif. Beberapa kawan dan tim kreatif keluar. Atas nama solideritas dan keinginan untuk kelola waktu sendiri saya keluar, padahal gajih saya saat itu lumayan. Persis awal januari 2010 saya keluar. Beberapa kawan mensupport, teman yang lain ada yang mengomel dan menyayangkan, begitulah.

Saat keluar dari tempat kerja, ternyata belum siap. Mungkin secara kompetensi dengan latarbelakang saya S1 jurnalistik,kemudian pernah bekerja di RADAR Banten, bersama kang. Maulana Wahid Fauzi (radar yunior) dan Abdul Malik Aditya Ramadhan Yuliawati Saripudin Ruben Hutasoit menjadi korlip dan produser di Bantentv, ditambah kemampuan saya dibidang produksi film, dan hasil belajar skenario di Komunitas Literasi Rumah Dunia dan beberapa komunitas lainnya seperti kampung kreatif Agres Setiawan bisa memudahkan saya mendapatkan clien. Ternyata tidak. Hidup terasa limbung. Orang yang baru di Phk pasti merasakan hal ini.

Bahkan Gong Smash pernah meminjami uang ke saya, 2jt rupiah bertahan hidup sambil cari sampingan. Sebagai bayarannya saya disarankan menjadi penulis pembantu. Nafas saya saat itu ternyata tidak panjang menggeluti skenario. saya kemudian memilih tawaran seorang sahabat yang saya kenal di mekkah orang Tangsel Veri Muhlis Arifuzzaman untuk menjadi tim inti dalam media campaigne pilkada. Saya menjadi tim inti sebagai penyebar informasi.

Ah,, ternyata politik belum pas buat saya. Politik terlalu keras, dan saya belum cakap untuk menjadi tim kampanye. Padahal saya sangat suka buku politik dan isu_isu politik.Nilai kuklliah saya selalu A. Dapet dua kali gajih. Saya tumbang, kena gejala tipes. Saya kemudian mohon izin, dan selanhutnya.....*bersambung* kerja dulu..ach...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun