Mohon tunggu...
Adi Setiadi
Adi Setiadi Mohon Tunggu... -

Dokter Matematika amatir Pencinta puzzle dan sandi Pencinta quotation

Selanjutnya

Tutup

Politik

Allan Nairn Tidak Netral?

27 Juni 2014   18:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:36 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demi objektifitas, akhirnya saya baca juga artikel dari blog Allan Nairn, kata demi kata saya baca, ada kejanggalan yang saya temui, bahwa pembahasan mengenai tahun 1998 dan timor timur sama sekali tidak ada nama Wiranto disana.

http://www.allannairn.org/2014/06/apa-saya-cukup-punya-nyali-tanya.html

Oleh sebab itu saya melakukan googling dengan kata kunci "Allan Nairn" dan Wiranto, ternyata sebenarnya banyak dari tulisan "Allan Nairn" yang menyebutkan nama Wiranto. Dari situ kita bisa menduga bahwa "Allan Nairn" sengaja tidak menyebutkan nama Wiranto dalam artikel terbarunya tentang Prabowo. Entah alasannya apa.

Misalnya dalam situs terkenal "Federation of American Scientists" yang bertujuan menggunakan ilmu untuk membuat dunia dengan aman, disitu dituliskan

"Nairn reports – contrary to claims that Prabowo acted alone -- that all the units involved in the disappearances were under Wiranto's control and that one of them, the BIA, is under his daily supervision has also been involved in the arrest and torture of activists. (In last week's Nation ["Indonesia's Disappeared," May 30] Nairn revealed and detailed the roles of BIA and Group 4 in the Disappearances.)

During the growing protests against Suharto, Wiranto personally issued a number of threats against demonstrators and his spokesman mocked the 'disappeared' and said that ABRI would not "tolerate any campaigns for drastic political reform." Wiranto has also received extensive U.S. backing and praise."

http://fas.org/irp/news/1998/06/980600-timor.htm
http://www.etan.org/news/news2/disapprd.htm

atau mengenai Timor Timur, dalam artikel yang dia tulis pada tahun 1999 tertulis

"SINGAPORE, Sept 20 (AFP) - An American journalist and activist deported from Indonesia said Monday he was convinced armed forces chief General Wiranto was behind the militia killings in East Timor.

Asked whether he was convinced Wiranto was behind the militia actions, Nairn said: "Yes, definitely.

"Organisationally in the Indonesian military, the only person that both the army and police report to is General Wiranto."

http://www.humanist.de/osttimor/nairn5.html
http://www.converge.org.nz/pma/etnairn.htm

Adalah buruk ketika seorang wartawan mengabaikan prinsip etika "off the record"nya, tetapi lebih buruk lagi ketika wartawan sengaja "mengaburkan fakta" dalam artikel yang dia tulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun