Tegak dengan kaki derapnya,
Mengalir panjang dengan wawasan dan pengetahuan bagai belalai yang tersulur,
Kecerdasannya membersamai tubuhnya yang besar,
Kecepatan berlarinya sampai menendang musuh terkamnya,
Menyendiri dengan kehidupan gelapnya dunia algoritma pada telinganya yang besar,
Lambat laun akan bermimpi,
Bermimpi tuk menaklukan kecurangan dunia ini,
Mencari jejak makanan untuk disantap hingga lunak,
Bahkan tak meninggalkan bekas kegagalan,
Hanya berjumpa dengan panorama senja untuk mengakhiri musuh gelapnya.
Berganti waktu untuk mencari,
Berjalan lurus hanya lurus tak menepi,
Terarah dan mengarah,
Dunia melihat tapi matanya tak sama,
Celatu demi celatu menyuarakan panggilan musuh gelapnya,
Damai bersarang terkubur oleh guntur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI