Mohon tunggu...
Dody Setiabudi
Dody Setiabudi Mohon Tunggu... -

Seseorang yang sedang belajar untuk bisa mengungkapkan apa yang ada dalam hati & pikirannya dalam bentuk tulisan.....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Suruh Anak Kita untuk Belajar.......

3 November 2009   08:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:27 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Duh gimana yah caranya kita bisa menyuruh anak untuk belajar?

Kenapa yah...setiap kali aku suruh anak belajar...setiap kali itu pula mereka mencari cara untuk tidak belajar....

Kenapa sih kalau tidak disuruh-suruh belajar...mereka selalu malas untuk belajar......

Kalimat-kalimat tersebut diatas banyak terdengar oleh kita, baik dari ibu-ibu maupun dari bapak-bapak yang telah memiliki anak di masa sekolah atau pra-sekolah. Seolah-olah ada sesuatu yang membuat anak-anak untuk enggan belajar dan inginnya hanya bermain-main saja. Rasanya sulit mengajak anak-anak untuk belajar dan mencoba mengekplorasi rasa ingin taunya melalui belajar.

Lalu apa yang harus kita lakukan agar anak memiliki kesadaran mandiri untuk belajar sendiri dan tidak perlu disuruh-suruh untuk belajar? Jawabnya hanya satu.....Jangan suruh anak kita untuk belajar....

Oh iya?!?.....Lalu bagaimana dan apa yang nanti terjadi kalau kita tidak menyuruh anak kita untuk belajar?

Sebenarnya, pada saat kita ingin menyuruh anak kita belajar, maka pada saat itulah kita yang harus belajar terlebih dahulu. Kita tidak akan bisa menyuruh seseorang melakukan apa yang kita inginkan, kalau kita sendiri tidak memberikan contoh bagaimana hal tersebut dilakukan. Kita tidak bisa menyuruh anak-anak kita untuk belajar, sementara kita sendiri malah asik untuk menonton infotainment atau hanya tidur-tiduran saja. Kita harus menunjukkan kepada mereka bahwa kedua orangtuanya pun sedang belajar dan selalu belajar. Kita tunjukkan, bahwa belajar adalah sifat alamiah kita selaku manusia dari anak-anak sampai dewasa. Bahkan ketika kita sedang bekerjapun sebenarnya itu adalah proses belajar.

Maka dari itu, katakanlah kita sedang bekerja dan menggunakan komputer, lalu tiba-tiba anak kita datang. Jangan pernah sekalipun bilang ke anak kita, "jangan ganggu papa/mama, karena papa/mama sedang kerja". Angkat saja anak kita, pangku (kalau masih bisa atau memungkinkan) dan biarkan dia dia melihat apa yang kita lakukan. Biarkan mereka mengetahui apa yang dilakukan oleh orang tuanya dan tunjukkan apa yang sedang dikerjakan. Bahkan bila perlu, jadikan pekerjaan yang kita lakukan adalah bagian dari permainannya, sehingga dia bisa merasakan apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Biarkan imajinasinya berkembang dari diri anak, sehingga dia merasa sebagai bagian dari sikap orang dewasa. Karena pada diri setiap anak, terdapat suatu sisi belajar melalui peniruan dari orang tuanya....sehingga, dengan dia berimajinasi menjadi orang dewasa (seperti papa/mamanya), dia belajar sesuatu yang menjadikan dia mau bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.
Seandainya dia bertanya sesuatu tentang tata cara penggunaan komputer, ajarkan pada saat itu juga sehingga dia mengerti. Jangan pernah mengeluh dan jangan buat bahwa yang dilakukan anak kita adalah beban dan mengganggu pekerjaan kita. Jadikan itu hiburan bagi kita. Jadikan kebersamaan itu, sebagai bagian proses belajar bersama antara orang tua dan anak. Dengan anak melihat apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya, anak akan belajar sesuatu bahwa itu adalah cara terbaik bagi dia untuk tahu sesuatu. Sehingga lama kelamaan, apabila hal tersebut telah menjadi sesuatu yang terinternalisasi dalam dirinya, dia akan mau belajar dengan sendirinya dan kita tidak perlu menyuruh dia untuk belajar lagi. Dia akan tau, bahwa belajar adalah bagian dari proses pendewasaan dirinya dan dia sendiri yang harus bertanggung jawab atas hal itu.
Oleh karena itulah...... jangan pernah menyuruh anak kita belajar, tapi kita belajarlah bersama anak-anak kita, karena seperti telah dijelaskan diatas, sebaik-baiknya perintah adalah dengan "keteladanan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun