Mohon tunggu...
Garudha W.A.S
Garudha W.A.S Mohon Tunggu... -

Keterasingan adalah hotel bagi pikiran-pikiran liar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dari Pecandu Narkoba, Hingga Obati Pecandu

4 April 2016   01:28 Diperbarui: 4 April 2016   12:38 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan tak jarang, jika sejumlah instansi atau balai rehabilitasi pencandu narkoba di Indonesia sering menitipkan para pecandu narkobanya kepada Nandang. Nandang memang dapat dikatakan cukup berhasil untuk mengobati para pecandu narkoba tersebut.

Bukan dengan cara yang aneh-aneh untuk pengobatan yang ia berikan kepada para pecandu narkoba. Ia hanya mengobati dengan cara mengajak salat, mengaji, pencak silat, hingga bercocok tanam. Itu pun ia tak pernah memaksakan kepada murid-muridnya.

"Enggak ada formula khusus, mereka hanya saya ajak salat, mengaji, pencak silat untuk olahraganya dan bercocok tanam untuk penendalian diri dan hawa nafsunya," kata dia.

Ramuan pengobatan seperti itulah yang ia tanamkan, dan alhasil semua muridnya yang dulunya bekas pecandu narkoba dan narapidana dapat sembuh total. 

Padahal, awal mula ia tak pernah berniat untuk mengobati orang. Ia hanya mengajak murid-muridnya untuk berkelakukan baik dan peduli tehadap sesama dan juga alam semesta. Terutama, ia hanya ingin mengobati dirinya sendiri.

Selain itu, para murid yang telah sembuh ia fasilitasi untuk bertahan hidup. Mulai dari ia buatkan saung di Gunung Cidegdeg, membelikan alat cuci steam untuk yang ingin bekerja dan membuka lahan pertanian untuk muridnya yang ingin bercocok tanam.

"Kalau perkebunan sebenarnya milik Perhutani, tapi saya sudah dapat izin bahkan legalitasnya sudah kami miliki. Perkebunan itu kami kelola untuk ditanami sayur-sayuran sampai tanaman kopi," kata dia.

Rencananya, tanah perkebunan yang telah diamanatkan oleh pemerintah kepadanya akan digunakan sebagai perencanaan pembuatan wisata alam di Kecamatan Cikancung. Bahkan akan dibuka untuk umum. Pasalnya, tak jauh dari lokasi di tanah perkebunan tersebut terdapat beberapa situs sejarah dan Curug Cihanjuang.

Sejak enam bulan lalu, tanah perkebunan seluas lebih dari 8 hektare dan akses untuk menuju ke situs dan curug tersebut ia buka bersama murid-muridnya dengan biaya pribadi. Tak pernah ia meminta bantuan dana kepada siapa pun untuk mengurus segala keperluan paguyubannya.

"Ini kan tujuannya untuk mendapatkan rahmat Allah, saya enggak mau minta bantuan kepada siapa pun. Saya ikhlas menjalakan ini semua demi kepentingan bersama," kata dia.

Nandang tak berharap banyak, ia hanya ingin jika murid-muridnya dapat menajdi warga negara Indonesia yanh taat aturan dan beragama. Bahkan ia tak mengingikan jika kelak murid-muridnya menjadi seornag pembangkamh yang melanggr aturan negara dan agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun