Mohon tunggu...
Andriansyah Tirta
Andriansyah Tirta Mohon Tunggu... Lainnya - Team Supervisor Lapangan Surveyor

Seorang karyawan swasta di bagian Administrasi. Lahir di Jakarta, menjalani sebagian masa muda di Medan, dan menempuh kuliah di Yogyakarta di UNY.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Melampaui Batas Diri Atau Merusak Diri

5 Mei 2024   16:20 Diperbarui: 5 Mei 2024   16:22 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat kita merasakan semangat atau tergerak oleh motivasi yang bisa jadi berasal dari media sosial, media gambar, ataupun media audio dan media audio visual, mungkin pada saat itu kita akan berusaha untuk mewujudkan perubahan pada diri kita sendiri.

Namun seiring waktu biasanya semangat yang timbul tersebut sering sekali berbenturan dengan cobaan-cobaan yang bisa jadi tidak dapat kita selesaikan dengan baik atau cobaan yang diluar dari dugaan kita akan datang dan menguji diri kita.

Ataupun semangat yang ada akan perlahan-lahan sepertinya akan cenderung menurun karena harapan kita dalam menuai perubahan dalam diri kita sepertinya tidak tercapai sama sekali ataupun tidak ada yang menganggap apa yang ingin kita capai itu penting.

Terkadang pada kondisi yang menggebu-gebu itulah sering sekali kita mencobai diri kita ke sesuatu hal yang mungkin sedikit berlebihan dari yang sudah biasa kita lakukan sehari-harinya.

Karena adanya desakan untuk perubahan atau karena situasi yang menekan kita bahwa kita harus memiliki hasil yang cepat sehingga sering sekali pada titik seperti ini kita akan diberi pilihan untuk mencobai lebih atau mundur dari gerakan perubahan yang ingin kita capai.

Tentunya titik seperti inilah krusial bagi diri kita untuk bisa menarik sebuah garis pemikiran bahwa apakah langkah selanjutnya yang akan kita lakukan untuk merubah diri ini menjadi lebih baik menjadi sesuatu yang bisa melampaui batas diri kita atau semata-mata hanya bertaruh pada nasib yang belum tentu akan memihak dari gerakan perubahan yang ingin kita capai.

Jangan semata-mata pada akhirnya langkah-langkah yang akan kita lakukan yang kiranya kita pikir akan membawa kita ke perubahan yang lebih baik malahan akan merusak diri kita sendiri dan lebih parahnya merusak hubungan kita dengan orang lainnya.

Hal ini cenderung bisa kita lihat dengan femonena sekarang banyak orang yang terlilit kasus pinjol maupun judi online yang menurut beberapa orang bisa membawa perubahan yang lebih baik ke kehidupan mereka.

Nyatanya dalam kehidupan hal seperti itu cenderung membawa hal yang sebaliknya dan banyak sekarang di berita nasional yang memberitakan banyak keluarga atau orang yang bunuh diri atau membunuh orang lain hanya karena perkara utang.

Oleh sebab itu , sebenarnya apabila kita ingin membawa perubahan dalam hidup kita bukan berarti kita tidak boleh mencobai diri kita dengan tantangan namun kita juga perlu menggunakan logika dan kata hati kita baik-baik karena apabila kita mengambil langkah yang salah bisa jadi itu bukan untuk melampaui batas diri yang ada sekarang namun malah membawa kita pada jurang kehancuran yang tidak bisa kita tarik kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun