Mohon tunggu...
Johanes Sutanto
Johanes Sutanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Pemula

Suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Money

Investasi Sejak Dini, Kenapa Takut?

8 Agustus 2017   10:28 Diperbarui: 14 Agustus 2017   07:27 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: imt-iss.com

Sudah pernah dengar nama Warren Buffet? OMG, ia sudah memulai investasi sejak usia 11 tahun.

Ketika mendengar kata investasi di pasar modal, banyak dari kita langsung terbayang modal yang gede. Padahal tidak. Berinvestasi itu tak harus butuh modal besar. Mitos bahwa hanya orang-orang kaya yang berinvestasi, itu pemahaman yang salah kaprah pula. Faktanya, berinvestasi itu bisa dilakukan dengan modal yang sangat terjangkau.

Hanya dengan Rp. 100.000, seseorang sudah bisa langsung terjun ke investasi. Anggapan bahwa investasi itu harus selalu dimulai dengan modal besar dengan sendirinya gugur.

Kalau dalam sebulan saja seseorang bisa menghabiskan dana Rp. 100.000 untuk beli pulsa atau paket internet, dengan nominal yang sama seharusnya banyak masyarakat Indonesia sudah terjun di dunia investasi di pasart modal. Nyatanya, semua itu masih jauh dari harapan.

Padahal kalau dipikir-pikir, investasi yang khusus untuk pemula, misalkan investasi di reksadana pasar uang, itu praktiknya tak jauh beda jauh dengan menabung pada umumnya. Kalau dari sisi keuntungan? Itu baru beda. Kalau bunga tabungan itu kecil, imbal hasil (return) investasi di reksadana pasar uang itu lebih gede.

Kita ambil contoh model menabung dengan cara baru dengan hasil lebih tinggi seperti di IPOTPAY. Imbal hasil (return) yang didapatkan dengan menabung di IPOTPAY lebih tinggi dari bunga tabungan biasa. Kalau dicermati, ternyata model menabung di IPOTPAY ini pun semudah kita menabung di bank-bank seperti BNI, BCA, BRI, Permata, dan namk-bank lainnya.

Kenapa hasilnya bisa lebih tinggi? Ternyata, dana yang disetor itu di IPOTPAY ditempatkan secara otomatis di reksadana pasar uang. Seperti halnya menabung di bank konvensional, menabung di IPOTPAY ini juga tak ribet.

Dana yang ditaruh dengan sendirinya berkembang dan memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dari bunga tabungan dan bahkan deposito. Menabung dengan cara baru di IPOTPAY ini bisa menjadi pilihan untuk para pemula mengenal investasi tanpa berpusing-pusing di awal untuk mengamati pergerakan pasar modal.

Nah, memulai investasi sejak dini itu memang sangat disarankan. Usia muda itu masa-masa produktif. Di masa yang produktif ini, sudah sepantasnya seseorang mengumpulkan aset. Kenal dengan Warren Buffet? Ia saja memulai investasi di usia yang terbilang masih sangat-sangat muda. Mau tahu berapa tahun? Muda sekali. Ia memulai investasi sejak berusia 11 tahun. Tak terbayangkan anak 11 tahun sudah terjun ke dunia investasi.

Sebenarnya, ada banyak keuntungan kalau kita mau terjun di dunia investasi sejak dini atau setidaknya saat kalian mulai bekerja dan mengumpulkan uang. Pertama, semakin dini melakukan investasi, semakin besar keuntungan yang akan diperoleh. Kedua, disiplin dan tidak terjebak untuk boros dengan uang yang dimiliki karena usia muda itu identik dengan masa hura-hura. Kebiasaan menghamburkan uang untuk sekadar bergaya hidup mewah dan membeli barang-barang yang tak berguna akan terkikis saat kalian memutuskan untuk berinvestas. Ketiga, masa depan yang terselamatkan. Dengan investasi, keuntungan jangka panjangnya lebih besar sehingga masa depan akan aman. Keempat, mewujudkan mimpi besar dan memiliki kebebasan finansial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun