Mohon tunggu...
sessil
sessil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Sessil Anindhia Adhisti yang sedang berkuliah jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menikmati Malam Tahun Baru di Acara Musik

8 Januari 2025   09:24 Diperbarui: 8 Januari 2025   09:24 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Momen tersebut terasa sangat hangat, bukan hanya karena api unggun, tetapi juga karena keakraban yang tercipta di antara kami. Beberapa orang mulai berbagi cerita tentang pengalaman mereka selama setahun terakhir, tentang harapan dan resolusi mereka di tahun baru. Tawa dan canda terus mengalir, membuat udara dingin Bandung terasa jauh lebih hangat.

Malam tahun baru memang terasa berbeda dibandingkan hari-hari biasa. Jalanan yang biasanya tidak terlalu ramai, malam itu penuh sesak oleh kendaraan yang datang dari berbagai daerah. Macet di mana-mana, tapi justru itulah yang menjadi ciri khas malam pergantian tahun. Di antara kerumunan kendaraan, terlihat beragam plat nomor seperti B, F, H, dan lainnya yang menunjukkan banyak orang rela datang dari jauh untuk merayakan malam spesial ini bersama keluarga atau teman-teman mereka.

Kota menjadi lebih hidup dengan suara kendaraan, kembang api, tawa, dan obrolan orang-orang yang memadati jalan. Banyak keluarga membawa anak-anak untuk menikmati suasana, beberapa menuju tempat-tempat favorit seperti alun-alun atau gedung sate yang selalu mengadakan acara tiap minggunya, sementara yang lainnya sibuk mencari jajanan khas untuk mengisi perut.

Setelah acara musik keras selesai, saya memutuskan untuk pulang bersama kedua teman saya, Upi dan Kiwis. Kami sepakat untuk melanjutkan malam tahun baru bersama keluarga, karena bagaimanapun, momen pergantian tahun selalu terasa lebih hangat saat dirayakan dengan orang-orang terdekat. Untungnya, perjalanan pulang terasa lancar karena jalanan mulai sepi. Rupanya, kebanyakan orang sudah kembali ke tempat masing-masing untuk bersiap menyambut detik-detik pergantian tahun dengan kembang api.

Sepanjang perjalanan, suasana terasa tenang namun tetap istimewa. Lampu kota menghiasi jalan, menciptakan pemandangan malam yang indah. Langit yang gelap terlihat mulai dihiasi oleh letupan kembang api dari kejauhan, menciptakan cahaya warna-warni yang menambah keindahan malam itu. Kami menikmati perjalanan dengan obrolan santai, sesekali berhenti untuk mengabadikan momen dengan foto-foto sederhana. Malam itu terasa begitu damai, penuh kehangatan, meskipun kami berada di tengah dinginnya angin malam kota Bandung.

Malam itu benar-benar memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Meski tubuh saya sempat terasa lelah karena berdiri lama dan telinga saya berdesing karena suara musik yang keras, saya merasa senang telah mencoba sesuatu yang baru. Acara ini bukan hanya tentang musik yang keras atau keramaian, tetapi juga tentang membuka diri terhadap pengalaman yang berbeda. Tahun baru kali ini benar-benar menjadi momen yang unik, yang tidak hanya membawa semangat baru, tetapi juga membuka mata saya bahwa kadang-kadang, keluar dari zona nyaman bisa menciptakan kenangan yang luar biasa.

Ketika akhirnya saya sampai di rumah, suasana sudah terasa hangat meskipun malam semakin larut. Keluarga kami sudah berkumpul di halaman depan, menyiapkan kembang api yang akan dinyalakan tepat di detik pergantian tahun. Ada tawa kecil dan canda karena obrolan lucu ketika dibahas, dan aroma makanan khas tahun baru mulai tercium dari meja yang sudah ditata rapi. Saya dengan senang menceritakan pengalaman baru di acara musik hardcore tadi kepada keluarga saya. Walaupun berbeda dari malam tahun baru sebelumnya, momen itu terasa begitu spesial, karena penuh dengan pengalaman baru dan kebersamaan.

Saat jarum jam mendekati pukul 12 malam, kami bersiap untuk menyaksikan kemeriahan langit gelap yang akan menghiasi langit yang indah. Hal lucu terjadi saat jarum jam menunjukan pukul 12 malam. Upi dan Kiwis memberikan saya video lucu yang berupa ucapan selamat tahun baru, "Happy New Year Sessil aaaaaa, semoga yang disemogakan tersemogakan" dengan tawa yang sangat lucu itu. Ucapan mereka menjadi sangat berkesan di awal tahun yang hangat ini. Adapun ucapan ucapan selamat tahun baru dari sahabat-sahabat tercinta saya yang membuat senyuman saya melebar ketika membacanya.

Di tengah sorakan dan cahaya kembang api, saya merenung sejenak. Malam itu mengajarkan saya untuk menghargai momen sederhana, seperti perjalanan pulang yang tenang, berbagi cerita dengan teman, atau sekadar menatap langit bersama keluarga. Malam tahun baru bukan hanya tentang perayaan besar, tetapi juga tentang mensyukuri setiap detik yang telah dilewati dan menyambut tahun baru dengan harapan yang segar. Dengan hati yang penuh rasa syukur dan semangat, saya mengucapkan selamat tinggal pada tahun yang lama dan menyambut tahun yang baru dengan senyuman, berharap petualangan yang lebih indah akan datang di depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun