Mohon tunggu...
sessil
sessil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Sessil Anindhia Adhisti yang sedang berkuliah jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kenangan Manis Bersama Keluarga Di Jogja

7 Januari 2025   21:13 Diperbarui: 7 Januari 2025   21:13 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Selain cara pembuatannya yang unik, penampilan lupis ini juga sangat menggoda. Warna hijau dari daun pandan yang digunakan untuk membungkus ketan berpadu sempurna dengan cokelat keemasan dari gula merah, menciptakan tampilan yang cantik dan mengundang selera. Ketika akhirnya saya mencicipinya, rasanya benar-benar sesuai dengan ekspektasi. Tekstur ketannya lembut, manisnya gula merah terasa pas, dan aroma kelapa parutnya memberikan sentuhan akhir yang sempurna. Setiap gigitan membawa sensasi nostalgia, seolah-olah saya sedang menikmati makanan dari masa kecil di desa.

Mbah Satinem sendiri adalah sosok yang sangat menginspirasi. Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, beliau tetap semangat melayani pelanggan satu per satu dengan senyuman hangat. Melihat dedikasi dan cinta beliau terhadap pekerjaannya membuat pengalaman ini tidak hanya sekadar mencicipi makanan, tetapi juga sebuah pelajaran tentang ketekunan dan penghormatan terhadap tradisi.

Setelah menikmati hidangan legendaris Lupis Mbah Satinem, kami merasa bahwa perjalanan kuliner ini adalah pengalaman yang tak terlupakan. Jogja benar-benar menawarkan lebih dari sekadar wisata kota ini adalah perpaduan sempurna antara rasa, budaya, dan keramahan warganya. Setiap momen yang kami habiskan di sana, mulai dari berkeliling Malioboro hingga mencicipi berbagai makanan khas, memberikan kesan mendalam yang membuat kami ingin kembali suatu hari nanti.

Sambil mendengarkan lagu "Sesuatu di Jogja" dari Adhitia Sofyan membuat liburan ini menjadi terasa lebih hangat. Ingin sekali kami kembali ke kota ini karena perjalanan ini tidak hanya memberikan kami kenangan indah, tetapi juga pelajaran tentang arti keluarga dan pentingnya meluangkan waktu untuk bersama di tengah kesibukan masing-masing. Liburan di Jogja menjadi pengingat bahwa keindahan bukan hanya tentang tempat yang kita kunjungi, tetapi juga tentang dengan siapa kita menjalaninya.

4 hari 3 malam merupakan waktu yang cukup untuk kami menikmati liburan yang sangat berkesan ini. Kota ini telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam hati kami, dan kami membawa pulang bukan hanya oleh-oleh fisik, tetapi juga cerita-cerita yang akan terus kami kenang. Jogja, dengan segala pesonanya, telah menjadi bagian dari perjalanan hidup kami yang berharga, dan suatu saat, kami pasti akan kembali untuk menciptakan kenangan baru.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun