Selain cara pembuatannya yang unik, penampilan lupis ini juga sangat menggoda. Warna hijau dari daun pandan yang digunakan untuk membungkus ketan berpadu sempurna dengan cokelat keemasan dari gula merah, menciptakan tampilan yang cantik dan mengundang selera. Ketika akhirnya saya mencicipinya, rasanya benar-benar sesuai dengan ekspektasi. Tekstur ketannya lembut, manisnya gula merah terasa pas, dan aroma kelapa parutnya memberikan sentuhan akhir yang sempurna. Setiap gigitan membawa sensasi nostalgia, seolah-olah saya sedang menikmati makanan dari masa kecil di desa.
Mbah Satinem sendiri adalah sosok yang sangat menginspirasi. Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, beliau tetap semangat melayani pelanggan satu per satu dengan senyuman hangat. Melihat dedikasi dan cinta beliau terhadap pekerjaannya membuat pengalaman ini tidak hanya sekadar mencicipi makanan, tetapi juga sebuah pelajaran tentang ketekunan dan penghormatan terhadap tradisi.
Setelah menikmati hidangan legendaris Lupis Mbah Satinem, kami merasa bahwa perjalanan kuliner ini adalah pengalaman yang tak terlupakan. Jogja benar-benar menawarkan lebih dari sekadar wisata kota ini adalah perpaduan sempurna antara rasa, budaya, dan keramahan warganya. Setiap momen yang kami habiskan di sana, mulai dari berkeliling Malioboro hingga mencicipi berbagai makanan khas, memberikan kesan mendalam yang membuat kami ingin kembali suatu hari nanti.
Sambil mendengarkan lagu "Sesuatu di Jogja" dari Adhitia Sofyan membuat liburan ini menjadi terasa lebih hangat. Ingin sekali kami kembali ke kota ini karena perjalanan ini tidak hanya memberikan kami kenangan indah, tetapi juga pelajaran tentang arti keluarga dan pentingnya meluangkan waktu untuk bersama di tengah kesibukan masing-masing. Liburan di Jogja menjadi pengingat bahwa keindahan bukan hanya tentang tempat yang kita kunjungi, tetapi juga tentang dengan siapa kita menjalaninya.
4 hari 3 malam merupakan waktu yang cukup untuk kami menikmati liburan yang sangat berkesan ini. Kota ini telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam hati kami, dan kami membawa pulang bukan hanya oleh-oleh fisik, tetapi juga cerita-cerita yang akan terus kami kenang. Jogja, dengan segala pesonanya, telah menjadi bagian dari perjalanan hidup kami yang berharga, dan suatu saat, kami pasti akan kembali untuk menciptakan kenangan baru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI