Mohon tunggu...
Sesilia Asa
Sesilia Asa Mohon Tunggu... Jurnalis - what is this?

“I'm selfish, impatient and a little insecure. I make mistakes, I am out of control and at times hard to handle. But if you can't handle me at my worst, then you sure as hell don't deserve me at my best.” ― Marilyn Monroe

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Multitasking Jurnalisme Masa Kini

8 Oktober 2019   09:13 Diperbarui: 15 Oktober 2019   13:12 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuai namanya era digital zaman sekarang memerlukan seseorang yang tidak hanya mampu menguasai hal-hal tentang jurnalistik, tetapi juga mampu dan lihai menggunaan teknologi yang ada dalam menyebarkan sebuah berita.

Multitasking dalam dunia jurnalistik pada era sekarang sangat dibutuhkan. Multitasking sendiri adalah ketika seseorang mampu mengerjakan beberapa hal dalam waktu bersamaan. Jurnalistik merupakan pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting, dan menyebarkan berita dan karangan untuk surat kabar, majalah dan media massa lainnya seperti radio dan televisi menurut Kridalaksana dalam Sumadiria (2005:2).

Penelitian tentang pentingnya multitasking di tempat bekerja juga sudah dilakukan oleh beberapa orang dalam Jornal of Business Studies Quarterly. Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa multitasking penting dilakukan dalam memaksimalkan hasil kerja, walaupun konsekuensi yang ditimbulkan pada saat melakukan multitasking akan ada seperti kelelahan setelah melakukan pekejaan yang berbeda pada waktu yang sama. Tetapi dalam jurnal tersebut disebutkan, bahwa multitasking memudahkan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang sama sehingga stres dalam dunia pekerjaan bisa menurun.

Pada artikel yang sebelumnya, dijelaskan bahwa jurnalisme zaman dahulu hanya diproduksi oleh orang-orang yang bekerja dalam bidang tersebut, dan mereka hanya terfokus pada bagian bidang mereka saja, sebagai contoh seorang wartawan, hanya terfokus pada pekerjaannya saja yang mencari berita lalu menulisnya menjadi sebuah berita utuh.

Berkembangnya zaman juga mempengaruhi dunia jurnalisme yang ada, tidak hanya kecanggihan teknologi yang membuat dunia jurnalisme harus berubah, tetapi orang-orang di dalamnya mau tidak mau harus ikut mengikuti perkembangan yang ada .

Dari publikasi cetak yang beralih ke online, dunia jurnalisme berubah dari yang awalnya dipenuhi dengan pengecekan fakta, berbagai tingkat editor, dan tim desain. Rata-rata seorang wartawan yang tadinya hanya duduk di meja dan berhadapan dengan layar komputer, harus berpindah menjadi seseorang yang tidak hanya melakukan wawancara dan menulis artikel, tetapi juga mengambil foto, merekam video, mengedit rekaman, periksa fakta, membaca bukti lalu menyebarkannya lewat internet maupun media sosialnya.

Seorang reporter Laura Gregorini pernah mengaku stres dengan tuntutan dunia jurnalistik masa lampau dan deadline perusahaannya yang mengharuskannya hanya bekerja pada bagiannya. Terbiasa dengan rutinitas dan jam lembur membuat dirinya sebagai reporter tidak bisa meninggalkan layar komputer untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin sebelum deadline dan terkadang seorang editor bisa menelponnya saat sudah dirumah untuk mengklarifikasi jika terjadi sebuah kesalahan. (Read real article)

Perkembangan teknologi yang semakin canggih inilah yang membuat seorang yang bekerja dalam bidang jurnalistik harus bisa multitasking atau melakukan berbagai pekerjaan walaupun itu bukan bidangnya. Zaman yang semakin maju dan berkembang inilah alasan utama seorang jurnalistik harus mampu mengikuti perkembangan yang ada.

Zaman sekarang, ketersediaan lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan orang-orang yang berlomba-lomba mendapatkan pekerjaan. Bahkan dalam dunia jurnalistik, seseorang diharuskan melek media dan teknologi dan peka terhadap perkembangan yang ada, sehingga tidak dianggap ketinggalan.

Tantangan seorang yang bekerja di dalam jurnalisme juga terlihat jelas, bagaimana teknologi merubah perspektif seseorang, dari yang awalnya hanya seorang yang bekerja di bidang jurnalisme yang boleh menuliskan berita, menjadi semua orang bisa menulis berita tanpa harus menjadi seorang jurnalistik. Ini membuat seorang jurnalistik, harus mampu peka terhadap keinginan masyarakat sekarang dan juga memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada untuk membuat dan menyebarkan informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun