Mohon tunggu...
Sesilia Asa
Sesilia Asa Mohon Tunggu... Jurnalis - what is this?

“I'm selfish, impatient and a little insecure. I make mistakes, I am out of control and at times hard to handle. But if you can't handle me at my worst, then you sure as hell don't deserve me at my best.” ― Marilyn Monroe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Visual Storytelling : Biarkan Gambar Bercerita

25 April 2019   22:46 Diperbarui: 10 Mei 2019   13:15 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktanya 93% otak manusia berisi visual, dalam kata lain manusia lebih cepat menerima informasi jika didalamnya terdapat visual. Manusia lebih cenderung memilih informasi yang penuh dengan visual daripada text. Fakta lainnya yang menarik adalah ternyata manusia hanya mampu menyerap kurang lebih 100,500 kata saja per hari, itu berarti manusia cenderung hanya akan membaca 28% jika dalam sebuah informasi hanya berisi kata-kata saja.

Kecenderungan manusia yang lebih mampu menyerap informasi lewat visual membuat teknik dalam storytelling juga mengelami perubahan. Bentuk storrytelling yang tadinya hanya tulisan diubah dalam bentuk visual, dapat dikatakan visual tersebut digunakan sebagai pengganti sebuah tulisan atau keterangan apa yang dimaksudkan oleh si pembuat cerita. Seseorang yang melihat visual tersebut akan mengerti apa yang dimaksudkan oleh si pembuat karena visual tersebut seperti dapat bercerita sendiri, tulisan biasanya hanya sebagai informasi tambahan. Visual disini dalam bentuk gambar ataupun video.

Visual storytelling ini juga mempunyai power atau kekuatan yang besar dalam menyampaikan sebuah cerita. Lewat sebuah visual, baik foto ataupun video cerita akan tersampaikan dengan baik dan audiens mudah menerima pesan tersebut tanpa harus membaca teks untuk mengetahui maksud dari suatu cerita.

Visual storrytelling terdapat 10 rules atau aturan yang dapat diikuti untuk mempermudah kita dalam membuat storrytelling itu sendiri :

  • Show, don't tell
  • Context is everything
  • Show people
  • Be personal, be true
  • Show conflict
  • Reveal hidden things
  • Focus
  • Keep moving
  • Don't be obvious
  • Teach something

Apa penjelasan dari 10 rules diatas? Apakah visual storrytelling sangat berguna? Simak dan dengarkan penjelasannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun