Mohon tunggu...
Seselia Seselia
Seselia Seselia Mohon Tunggu... Guru - guru

mengenai pendidikan di sekolah tempat mengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata - Pentingnya Budaya Positif Penerapan Protokol Kesehatan di Era New Normal

30 November 2023   10:20 Diperbarui: 3 Desember 2023   21:43 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Latar Belakang

Pembentukan karakter membutuhkan proses yang lama dan panjang serta butuh konsistensi dari orang-orang sekitar. Pendidikan karakter pun dinilai paling efektif bila dipupuk saat anak berada di sekolah. Lingkungan sekolah, sebagai salah satu lembaga yang punya kepentingan dalam pembentukan karakter anak, perlu membangun budaya positif. Budaya positif sekolah ini berisi kebiasaan yang disepakati bersama untuk dijalankan dalam waktu yang lama. Jika kebiasaan positif ini sudah membudaya, maka nilai-nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk pada diri anak.

Budaya positif adalah suatu pembiasaan yang bernilai positif dimana kegiatan-kegiatannya menumbuhkan karakter peserta didik ke arah yang positif. Budaya positif perlu dibangun dari dalam kelas, yang kemudian akan membawa dampak pada sekolah secara keseluruhan dan berperan dalam visi sekolah.

Mewujudkan budaya positif dapat dilakukan sesederhana mungkin dengan membuat Kesepakatan Kelas. Murid diberi kesempatan mengutarakan pendapat mereka mengenai pelaksanaan kegiatan di dalam kelas, aturan-aturan yang diterapkan, dan hasil akhir yang ingin dicapai yang mana sejalan dengan penumbuhan budaya positif. Dengan demikian, untuk membangun budaya positif di sekolah, langkah awal yang diambil adalah dengan membangun budaya positif di kelas melalui Kesepakatan Kelas.

Menyadari pentingnya budaya positif dalam pembentukan karakter anak terutama di lingkungan sekolah dan keluarga maka pada aksinya nyata kali ini saya mengajak orang tua dan siswa membuat kesepakatan kelas dengan tema memutuskan rantai penularan COVID-19 dilingkungan sekolah, hal ini sejalan dengan latar belakang masalah yang di temukan dilingkungan sekolah pertama masih rendahnya tingkat kesadaran orang tua dan siswa dalam mematuhi protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) temuan ini terlihat dari masih adanya orang tua dan siswa yang tidak menggunakan masker saat berada di lingkungan sekolah padahal sudah sering di informasikan, kedua tujuan dari dibuatnya kesepakatan kelas ini adalah dalam rangka persiapan sekolah tatap muka di era New Normal. Kesepakatan ini kekepannya diharapkan mampu memutuskan rantai dari penularan COVID-19 di lingkungan sekolah.

2. Deskripsi aksi nyata

Kegiatan aksi nyata di awali dengan melakukan komunikasi dan diskusi dengan siswa dan orang tua siswa mengenai rencana pembuatan kesepakatan kelas, tahapannya adalah sebagai berikut:

1) Berdiskusi dengan siswa melalui grup WhatsApp, guru memberikan beberapa pertanyaan

Mengenai cara memutuskan rantai penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah. Siswa sangat antusias dan aktif memberikan ide dan gagasan, hasilnya kemudian di rangkum dengan meminta persetujuan siswa lainnya

2) Hasil dari kesepakatan kelas itu kemudian di sampaikan juga kepada orang tua siswa pada saat rapat pembagian rapor semester 1, orang tua siswa menyambut dengan memberi respons positif isi dari kesepakatan tersebut, beberapa di antara mereka bahkan menyampaikan ide-ide sebagai pendukung terlaksananya kesepakatan itu, bahkan berjanji akan turut memastikan anaknya membawa peralatan lengkap ketika sudah mulai sekolah tatap muka

3) Setelah mendapat persetujuan dari seluruh siswa dan orang tuanya, kesepakatan kelas  tersebut kemudian di tuangkan dalam sebuah poster kesepakatan kelas, poster tersebut di kemas dalam tampilan yang menarik, pemilihan gambar juga atas persetujuan dari siswa.

4) Sebagai tanda persetujuan orang tua dan siswa di minta berfoto bersama sambil memegang poster tersebut, hal ini sebagai ganti tanda tangan persetujuan atau cap tangan persetujuan, karena dengan kondisi saat ini tidak memungkin untuk hal itu, guru memilih cara ini sebagai alternatif.

3. Hasil Aksi Nyata

Hasil yang di peroleh dari aksi nyata siswa dalam pembuatan “kesepakatan kelas” adalah

sebagai berikut:

a) Meningkatnya kedisiplinan siswa dan orang tua siswa dalam menerapkan protokol pencegahan COVID-19 hal tersebut di buktikan dengan ketaatan mereka dalam menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak pada saat di sekolah

b) Meningkatnya kesadaran siswa dan orang tua siswa menjaga kesehatan di era New Normal

c) Meningkatnya pengetahuan siswa dan orang tua siswa mengenai cara memutuskan rantai penularan COVID-19 di lingkungan sekolah

d) Terjalin komunikasi yang baik dan harmonis antara guru dengan siswa, guru dengan orang tua siswa, sesama orang tua siswa dan siswa sesama siswa

e) Terciptanya budaya positif disekolah melalui pembiasaan melaksanakan kesepakatan kelas,

f) Tumbuhnya rasa percaya diri siswa dalam menyampaikan pendapat maupun gagasan.

g) Siswa mampu berpikir kritis dan kreatif.

4. Pembelajaran yang di dapat dari pelaksanaan Aksi Nyata (kegagalan maupun keberhasilan)

1) Kegagalan

Belum berjalannya sekolah tatap muka sehingga hasil kesepakatan kelas belum sepenuhnya terlaksana.

2) Keberhasilan

Meningkatnya, kedisiplinan siswa dan orang tua siswa dalam menerapkan protokol pencegahan COVID-19 hal tersebut di buktikan dengan ketaatan mereka dalam menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak pada saat berada di lingkungan sekolah, keberhasilan lainya juga terlihat pada pelaksana kegiatan aksi nyata pembuatan mading sekolah modul 1.3.a.10 beberapa hari yang lalu terlihat semua siswa yang hadir menggunakan peralatan lengkap membawa perlengkapan sesuai dengan isi poster kesepakatan kelas, hal itu tentunya tidak lepas dari peran serta orang tua dalam menyiapkan kebutuhan tersebut sesuai dengan hasil kesepakatan kelas.

5. Rencana perbaikan di masa mendatang

Rencana perbaikan di masa mendatang adalah:

a) Saya ingin menjadi role model yang mampu menginspirasi guru lainnya untuk turut serta dalam membuat poster kesepakatan kelas yang sesuai kebutuhan kelas, karena pada dasarnya Budaya Positif itu perlu dibangun dari dalam kelas terlebih dahulu, yang kemudian akan membawa dampak pada berhasilnya penerapan budaya positif secara keseluruhan di sekolah

b) Melaksanakan refleksi bersama siswa dan orang tua siswa secara berkala.

c) Menjadi contoh serta motivator terbaik bagi siswa untuk terus mematuhi kesepakatan

kelas.

d) Merevisi isi kesepakatan kelas sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi

 

Dokumentasi

  • Cara cuci tangan yang benar
  • Membagikan masker
  • Cara mencuci tangan yang benar

    2-656c9318de948f7c4315a342.jpg
    2-656c9318de948f7c4315a342.jpg
    3-656c9322de948f0b933304b2.jpg
    3-656c9322de948f0b933304b2.jpg
    4-656c932cde948f7c576bb7b2.jpg
    4-656c932cde948f7c576bb7b2.jpg
    5-656c933cc57afb193c251272.jpg
    5-656c933cc57afb193c251272.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun