Mohon tunggu...
Sesde Seharja
Sesde Seharja Mohon Tunggu... Konsultan - Tourism Specialist in Jambi, Indonesia

Bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi. Menyelesaikan studi jurusan pariwisata di Akademi Pariwisata Bunda (Diploma of Tourism), Fakultas Pariwisata Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (Bachelor of Tourism) dan Pascasarjana (S2) di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta (Master of Tourism).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menjelajah Sungai Batanghari (Terpanjang di Sumatera), Pariwisata Jambi

12 November 2016   03:30 Diperbarui: 12 November 2016   03:47 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batanghari adalah sungai terpanjang di pulau Sumatera sekitar 800 km. Mata airnya berasal dari Gunung Rasan (2585 Mdpl), dan yang menjadi hulu dari Batanghari ini adalah sampai kepada Danau Di Atas Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. selanjutnya mengalir ke selatan sampai ke daerah Sungai Pagu, sebelum berbelok ke arah timur. Aliran dari sungai ini melalui beberapa daerah yang ada di provinsi Sumatera Barat dan provinsi Jambi, seperti Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Batanghari, Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sebelum lepas ke perairan timur sumatera dekat Muara Sabak.Pada sungai Batanghari ini ada banyak sungai lain yang bermuara padanya di antaranya Batang Sangir, Batang Merangin, Batang Tebo, Batang Tembesi, dll. Sistem aliran sungai ini membawa banyak deposit emas, sehingga muncul nama legendaris Swarnadwipa "pulau emas" yang diberikan dalam bahasa Sanskerta bagi Pulau Sumatera.

Menurut catatan sejarah, sungai Batanghari memiliki peranan penting bagi peradaban dan kehidupan masyarakat disekitarnya pada masa lampau, sejarah juga mencatat bahwa pada Batanghari inilah pernah muncul suatu Kerajaan Melayu yang cukup disegani, yang kekuasaannya meliputi pulau Sumatera sampai ke Semenanjung Malaya. Dan juga dahulunya sejak abad ke-7 sehiliran Batanghari ini sudah menjadi titik perdagangan penting bagi beberapa kerajaan yang pernah muncul di pulau Sumatera seperti Sriwijaya dan Dharmasraya.

Sepertinya tulisan diatas terlalu serius ya..yuk lanjut cerita pengalaman saya menelusuri sungai batanghari...

Perjalanan ini kami lakukan lima tahun lalu tepatnya pada tahun 2011 dimulai dari kawasan wisata Tanggo Rajo (Ancol) Kota Jambi sampai ke Kampung Laut Tanjung Jabung Timur, pada kegiatan kali ini diikuti oleh para mahasiswa sejarah yang merupakan utusan dari beberapa perguruan tinggi/univeritas ternama di Sumatera. tujuan dari perjalanan ini adalah untuk mengetahui lebih dekat tentang potensi pariwisata jambi, sejarah jambi & kondisi kehidupan disekitar sungai Batanghari dari masa ke masa.

Pagi itu sekitar pukul 08:00 WIB semua peserta berkumpul di kawasan wisata tanggo rajo, semua terlihat antusias dengan wajah gembira karena akan merasakan sesuatu pengalaman baru, terdengar instruksi untuk naik ke kapal yang akan membawa kami untuk menjelajahi sungai Batanghari , kapal berukuran cukup besar dengan kondisi baik

Dimulai dengan menyeberang ke kawasan Seberang Kota Jambi, kami disambut dengan kompangan salah satu tradisi lokal untuk menyambut kedatangan tamu yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat, sesampai di kawasan seberang selanjutnya mengunjungi sentra pembuatan Batik Jambi dan melihat proses pembuatan perahu tradisional

Kemudian perjalanan dilanjutkan..setelah meninggalkan seberang kota jambi lebih kurang 1,5 jam, perahu kami bersandar di dermaga tepatnya di Desa Muaro Jambi, para peserta diajak untuk mengunjungi dan mengenal lebih dekat Kawasan Candi Muaro Jambi yang merupakan kawasan candi terluas di Asia Tenggara dan salah satu destinasi unggulan Pariwisata Jambi, para peserta dijadwalkan menginap di rumah penduduk/homestay yang terdapat di kawasan candi muaro jambi dan pada malam harinya dilakukan focus group discussion (FGD) tentang sejarah jambi dan khususnya kawasan Candi Muaro Jambi 

Pagi setelah sarapan dan bersiap-siap, para peserta berpamitan dengan pemilik homestay selanjutnya menuju dermaga, perjalanan pun dilanjutkan...di sekitar sungai batanghari saat itu tampak pemukiman penduduk dan juga beberapa perusahaan/pabrik, selama perjalanan tampak sebagian masyarakat masih menggunakan sungai batanghari untuk keperluan MCK, yang muncul dipikiran saya saat itu apakah beberapa pabrik juga membuang limbahnya ke sungai batanghari? hmm...semoga saja tidak (lanjut ya..gak usah dibahas)

Hari semakin sore dan perjalanan terus berlanjut saya mencoba untuk naik ke atas kapal, walaupun sudah terasa panas dan gosong tapi who cares saya sangat menikmati perjalanan ini. Matahari mulai redup di ufuk barat di kiri dan kanan sudah mulai terdengar nyanyian alam oup oup..cuit cuit cuit..krik krik krik..tetapi tidak terdengar bunyi AUUMMM haha... 

Baca juga : Pesona Danau Gunung Tujuh (Danau tertinggi di  Asia Tenggara) 

Kapal kembali berlabuh di dermaga, kami berhenti untuk berisitirahat di komplek makam Orang Kayo Hitam, kedatangan kami disambut oleh salah seorang masyarakat yang merupakan juru kunci makam tersebut. Orang Kayo Hitam merupakan salah seorang raja Jambi keturunan raja Datuk Paduko Berhalo, yang di makamkan di pesisir sungai batanghari, tidak jauh dari komplek pemakaman tersebut terdapat sebuah makam putri Julan yang merupakan wanita keturunan tionghoa, dan menurut cerita yang kami peroleh dari juru kunci bahwa kematian putri julan disebabkan bunuh diri dikarenakan hubungan percintaannya tidak direstui oleh keluarga (mungkin ini kisah nyata bukan seperti di sinetron)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun