Mohon tunggu...
Sery
Sery Mohon Tunggu... Administrasi - Mencacat

"Saya adalah orang yang ramah dan pendiam. Saya mudah tersenyum dan suka membantu orang lain. Bagi saya, kebaikan adalah hal yang penting dalam hidup."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surga dan Naraga Pilihan Kehidupan Kami

3 Agustus 2024   04:05 Diperbarui: 3 Agustus 2024   15:21 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menderita Sekarang, Menikmati Nanti Menderita Sekarang, Menikmati Nanti

1. Menikmati Sekarang, Menderita Nanti, 

Hidup di dunia ini sering kali membawa kita pada berbagai godaan dan kesenangan sementara. Banyak orang memilih untuk berfoya-foya, mengejar kekayaan, kesenangan, dan kepuasan diri tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang. Mereka menikmati kehidupan sekarang dengan segala kemewahan dan kebahagiaannya, tanpa memikirkan dampak dari perbuatan mereka terhadap kehidupan setelah mati.

Namun, ajaran agama mengingatkan kita bahwa ada konsekuensi atas setiap tindakan kita. Menurut keyakinan banyak orang, kehidupan di dunia ini hanya sementara, sedangkan kehidupan di akhirat adalah kekal. Mereka yang memilih untuk berfoya-foya dan tidak peduli dengan nilai-nilai moral dan etika, mungkin akan menghadapi penderitaan di neraka nanti. Neraka digambarkan sebagai tempat penuh siksaan dan penderitaan, sebagai balasan atas perbuatan buruk yang dilakukan di dunia.

2. Menderita Sekarang, Menikmati Nanti Menderita

Di sisi lain, ada orang-orang yang memilih untuk menjalani kehidupan dengan penuh pengorbanan, disiplin, dan kesederhanaan. Mereka mungkin tidak menikmati kemewahan duniawi, tetapi mereka hidup dengan tujuan yang lebih besar, yaitu mencapai kebahagiaan abadi di surga. Surga digambarkan sebagai tempat penuh kenikmatan dan kebahagiaan tanpa akhir, sebagai hadiah bagi mereka yang hidup dengan taat dan berbuat baik.

Menderita sekarang tidak selalu berarti hidup dalam kesulitan dan kekurangan, tetapi lebih kepada menjalani kehidupan dengan prinsip dan nilai-nilai yang tinggi. Mereka yang memilih jalan ini mungkin menghadapi tantangan dan godaan, tetapi mereka tetap teguh pada iman dan keyakinan mereka. Mereka percaya bahwa penderitaan dan pengorbanan di dunia ini hanyalah sementara, dan akan digantikan dengan kebahagiaan abadi di surga.

Pilihan Ada di Tangan Kita

Pada akhirnya, setiap individu memiliki pilihan dalam menjalani hidupnya. Apakah kita akan memilih jalan yang mudah dan penuh godaan, atau jalan yang penuh pengorbanan dan kesederhanaan? Keputusan ini akan menentukan nasib kita di akhirat nanti.

Agama mengajarkan kita untuk selalu ingat bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, dan kehidupan yang sebenarnya adalah di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita bijak dalam mengambil keputusan dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran akan konsekuensinya. Dengan begitu, kita bisa berharap untuk mencapai kebahagiaan abadi di surga, dan terhindar dari penderitaan di neraka.

Hidup adalah sebuah perjalanan, dan setiap langkah yang kita ambil akan membawa kita lebih dekat kepada tujuan akhir kita. Pilihan ada di tangan kita, apakah kita ingin menikmati sekarang dan menderita nanti, atau menderita sekarang dan menikmati nanti. Semoga kita semua dapat memilih jalan yang benar dan membawa kita kepada kebahagiaan abadi di surga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun