Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kefektifan bimbingan sosial dalam meningkatkan kemampuan berinterkasi dengan teman sebaya. Jenis penelitian ini adalah one group pretest post test design. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil populasi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Alternatif Kota Magelang. Skala yang digunakan adalah skala kemampuan berinteraksi dengan teman sebaya. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling
Pendahuluan
Tujuan pendidikan yaitu berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan salah satu tujuan pendidikan di sekolah adalah siswa dapat berinteraksi sosial dengan lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Interaksi dengan teman sebaya merupakan hubungan dengan dua atau lebih kawan atau teman sama usianya. Interaksi dengan teman sebaya mempunyai peranan yang penting dalam proses sosialisasi anak, teman sebaya memainkan peranan dalam membantu anak mengembangkan self image dan self esteem, karena memberikan sebuah standart bagi seorang anak menilai diri sendirinya. Bila anak merasa memiliki kemampuan yang sama atau lebih dibandingkan dengan teman sebayanya maka akan membentuk self image yang positif atau sebaliknya, bila anak berpikir bahwa kemampuannya dibawah teman-temannya maka akan membentuk self image.
Anak-anak yang memiliki self image yang negatif ini akan mengalami kesulitan berinteraksi dengan teman sebayanya, karena anak merasa minder dan malu hal ini menyebabkan anak menjadi menutup diri, egois, cuek terhadap teman sebayanya. Selain faktor diatas, kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya juga disebabkan karena anaknya mempunyai sifat pemalu sehingga dalam melakukan interaksi mengalami kecemasan, takut, grogi saat berhadapan dengan teman sebayanya.
Bidang Bimbingan Pribadi maupun Bimbingan Sosial memiliki peran penting, mengingat bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan bidang bimbingan ini dapat mendorong perkembangan kepribadian siswa yang sering kali sangat berkaitan dengan keberhasilan siswa di bidang belajar. Kenyataannya masih banyak remaja yang kurang mampu untuk berinteraksi dengan teman- temannya. Permaslahan yang terjadi pada sebagian siswa diantaranya minder, merasa takut mengungkapkan kemarahan, merasa takut dalam mengungkapkan pendapatnya, kurang berani berkata "tidak" saat diajak oleh teman atau sekelompoknya, menarik diri dari lingkungan sosialnya. Ketika hal tersebut tidak ditindaklanjuti maka hambatan-hambatan tersebut akan terus berkembang dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadiannya dan aktivitas interaksi sosialnya.
Kajian Teori
Pengertian Bimbingan Sosial. Bimbingan Sosial bertujuan untuk membantu individu untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial (Yusuf dan Nurihsan, 2009). Bimbingan Sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian konflik antar teman, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara baik. Bimbingan Sosial atau social guidance menurut Djumhur dan Surya (dalam Tohirin, 2007) merupakan bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu dalam menyelesaikan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.Relevan dengan pendapat diatas, menurut Mappire (2004) suatu bimbingan dikatakan bimbingan sosial apabila penekanan bimbingan kebih diarahkan pada usaha-usaha mengurangi masalah sosial. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan sosial adalah salah satu bidang Bimbingan dan Konselingyang bermakna memberikan bantuan permasalahan-permasalahan sosial sehingga individu dapat menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sosialn. Tujuan Bimbingan Sosial adalah agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan Sosial juga bertujuan membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan- kesulitan permasalahan sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar pada lingkungan sosialnya.
Pembahasan
Efektivitas Bimbingan Sosial Untuk Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi. Bimbingan Sosial yang digunakan untuk siswa yang mengalami kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya lebih berfokus pada materi-materi yang akan memberikan pemahaman pada diri siswa akan pentingnya menjalin interaksi dengan teman sebaya. Melalui pemberian Bimbingan Sosial baik secara klasikal, menggunakan dinamika kelompok ataupun dengan layanan Bimbingan Konseling yang lain siswa akan berusaha untuk melakukan proses interaksi dengan teman sebayanya, yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahmi dengan sesama manusia. Ketidakmampuan siswa dalam melakukan interaksi dengan teman sebaya dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab baik internal maupun eksternal. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan aspek pribadi dan sosial pada tahapan perkembangan selanjutnya. Semakin bertambahnya usia, siswa atau remaja membutuhkan banyaknya jalinan kerjasama dengan orang lain, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang sangat membutuhkan keberadaan orang lain untuk kelangsungan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H