Apa yang kamu rasakan ketika habis cuci motor, tidak lama kemudian awan mendung dan gemuruh bersahutan?Â
Kejadiannya pada Sabtu sore kemarin (30/11/2024). Sekitar setengah 4 sore, saya mencuci motor yang kotornya tidak sampai minta ampun. Saya tidak ingat kapan terakhir kali motor itu dicuci, yang menandakan bahwa motor itu sudah tidak dicuci dalam waktu yang lama.
Mengapa Saya mencuci Motor?
Saya terpanggil untuk mencuci motor karena hendak ke gereja. Saya memang biasa untuk ikut misa Sabtu sore. Di Paroki Santa Theresia Sangatta ini, misa mingguan diadakan dua kali. Satu pada Sabtu sore pukul 18.00, satunya lagi pada Minggu pagi pukul 08.00. Untuk alasan saya lebih suka misa Sabtu sore, akan diceritakan di lain waktu kalau sempat.
Karena hendak ke gereja itulah, saya merasa motor juga harus bersih. Meski motor hanya mentok di tempat parkir, tapi kebersihan motor bisa sedikit menggambarkan pemiliknya. Motor yang tidak bersih bisa dilihat sebagai sifat malas atau apatis pemiliknya. Begitulah kira-kira menurut saya.
Mendung Yang Datang Tiba-Tiba
Ketika saya mencuci motor, langit begitu cerah. Matahari menyorot terang ke segala sisi. Tapi, ketika saya sudah selesai mencuci, sekitar pukul setengah lima tiba-tiba awan mendung menutupi langit. Kota Sangatta menjadi gelap dan gemuruh bersahut-sahutan. Saya jadi cemas kalau-kalau hujan turun dengan derasnya dan saya tidak jadi ke gereja. Terbersitlah di pikiran saya soal mitos cuci motor sebagai ritual pemanggil hujan.
Benarkah Mitos Itu?
Sebenarnya tidak ada penjelasan ilmiah soal hubungan cuci motor dan hujan. Entah siapa yang pertama kali mencetuskan mitos ini sampai akhirnya jadi bahan lucu-lucuan di kalangan masyarakat.
Setiap hari ada banyak orang yang cuci motor, tapi nyatanya hujan tidak turun. Orang-orang yang mencuci motor dan setelahnya turun hujan hanya kurang beruntung karena mencuci motor di waktu yang tidak tepat. Kekesalan karena motor sudah bersih dan kemungkinan besar akan kotor lagi karena hujan, kemudian dibuatlah cocokologi semacam itu.
Lagipula jika memang benar cuci motor dapat memanggil hujan, kekeringan di berbagai daerah Indonesia akibat musim kemarau seharusnya bisa diatasi dengan cuci motor ini.
Intinya tidak ada hubungan antara cuci motor dan hujan. Kalau kamu mau cuci motor, silakan. Kalau hujan mau turun, silakan. Tidak ada hubungan sebab-akibat antara keduanya. Bahkan hal itu lebih cocok disebut lelucon, candaan, ketimbang mitos. Siapa sih yang menyebutnya sebagai mitos? Oh, ternyata saya dalam tulisan ini.
Meskipun begitu, saya tetap nekat pergi ke gereja. Dengan kecepatan penuh saya melintasi jalanan Sangatta, karena gerimis sudah menyapa di jalan. Untungnya hujan deras baru turun ketika saya sudah tiba di gereja dan reda ketika misa selesai. Saya terhindar dari basah kuyup, tapi motor saya tidak terhindar dari kotoran karena jalanan yang basah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H