Mohon tunggu...
Servatia Pradinda Renatamagani
Servatia Pradinda Renatamagani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Saya senang membagikan pikiran saya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menuju Indonesia Bebas Karies 2030: Peran Dokter Gigi dalam Mewujudkan Kesehatan Gigi yang Optimal

3 Januari 2025   19:05 Diperbarui: 3 Januari 2025   19:08 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi saat berkunjung ke klinik gigi bersama drg. Ina Hale (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Karies, atau gigi berlubang, adalah penyakit yang umum ditemukan di masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO), hampir dari setengah penduduk dunia menderita gigi berlubang. Gigi berlubang ditimbulkan dari lapisan email gigi yang rusak akibat bakteri di mulut. Bakteri penyebab gigi berlubang adalah Streptococcus mutans (S. mutans).

Dari makanan yang kita makan, bakteri S. mutants akan mengubah gula menjadi asam. Asam ini akan merusak lapisan email gigi. Namun, hal ini hanya terjadi apabila Anda tidak rutin menyikat gigi.

Coba amati, setelah Anda makan, terdapat seperti lapisan tipis dan licin yang ada di permukaan gigi. Lapisan tersebut adalah sisa-sisa makanan yang disebut sebagai plak gigi. Apabila tidak dibersihkan, maka seiring berjalannya waktu, plak gigi akan menumpuk. Penumpukan plak gigi menyebabkan karang gigi.

Apa kaitan karies dengan karang gigi?

Sejatinya, karang gigi adalah plak gigi yang sudah mengeras dan menjadi sulit dihilangkan. Karang gigi ini tidak hanya membuat gigi terlihat kotor dan tidak sehat, tetapi juga menyediakan tempat bagi bakteri untuk berkembang biak lebih banyak. Kehadiran karang gigi meningkatkan kemungkinan pembentukan plak baru di sekitarnya, yang semakin meningkatkan risiko timbulnya karies.

Apa yang terjadi jika sudah terbentuk lapisan karang gigi?

Karang gigi yang sudah parah biasanya hanya bisa dihilangkan dengan prosedur scaling yang dilakukan oleh dokter gigi. Jadi alangkah baiknya apabila Anda melakukan scaling sebelum karang gigi bertambah parah.

Dokumentasi saat berkunjung ke klinik gigi bersama drg. Ina Hale (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Dokumentasi saat berkunjung ke klinik gigi bersama drg. Ina Hale (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Saya berkesempatan mengunjungi salah satu klinik gigi di Surabaya untuk membersihkan karang gigi. Karang gigi yang saya miliki tidak begitu banyak, namun berada dibagian yang sulit terjangkau, sehingga saya memutuskan untuk scaling.

Mengapa harus berkunjung ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali?

Peran dokter gigi dalam pemantauan kesehatan gigi sangat penting. Kebiasaan yang ada di masyarakat saat ini adalah ke dokter gigi hanya ketika merasa gigi berlubang sudah sakit sekali. Gigi berlubang yang sudah sakit bisa jadi menandakan bahwa infeksi bakteri sudah sampai di saluran akar gigi. Infeksi yang sudah parah menyebabkan penderita mengeluarkan uang lebih banyak untuk perawatan lebih lanjut. Untuk menghindari itu semua, Anda dianjurkan tetap pergi ke dokter gigi untuk sekadar pencegahan terbentuknya gigi berlubang dan juga untuk scaling apabila mempunyai karang gigi.

Peran dokter gigi amat krusial dalam menggapai program Indonesia Bebas Karies 2030. Sudah sepatutnya kita sebagai masyarakat Indonesia ikut membantu dalam realisasi program tersebut dengan mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali sesuai anjuran Kementerian Kesehatan, juga menerapkan kebiasaan menyikat gigi dengan teratur pada diri sendiri maupun pada anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun