Mungkin para murid yang duduk di bangku sekolah berpendapat bahwa penyalahgunaan AI tidak berdampak apa-apa pada mereka. Tentu hal ini salah, karena secara tidak sadar ketergantungan teknologi AI (plagiarisme, manipulasi, disinformasi, dan lainnya) mampu menurunkan kemampuan berpikir kritis dan problem solving mereka.Â
Padahal kedua kemampuan tersebut penting untuk dikembangkan karena akan berguna saat generasi muda terlibat di pasar kerja. Ada kekhawatiran tersendiri, mengingat generasi muda adalah siapa yang membentuk karakter bangsa Indonesia.
Â
Anak Muda Pengangguran, Apakah Ini Pengaruh AI?
Pengangguran adalah hal yang pasti tak asing di mata Anda. Kerap kali kita jumpai orang yang berumur produktif, dalam fisik yang sehat, dan berpendidikan tinggi namun pengangguran.Â
Salah satu faktor yang memengaruhi angka perekrutan pekerja yakni otomatisasi AI. Otomatisasi AI memang membawa banyak sekali keuntungan bagi pemilik bisnis mulai dari produktivitas, efisiensi waktu hingga keterampilan yang tinggi. AI juga mampu memberi analisis data yang dinilai lebih akurat untuk membantu mengambil keputusan bisnis. Masih banyak lagi keuntungan otomatisasi AI di dunia kerja.
Di sisi lain, otomatisasi AI perlahan menggantikan peran manusia sehingga perekrutan pekerja menurun. Pemilik bisnis menanam sistem AI dengan tujuan mendapatkan untung lebih banyak. Mesin AI dianggap lebih praktis dan teliti dibandingkan mempekerjakan manusia. Otomatisasi AI adalah disrupsi besar bagi pasar kerja, terutama bagi calon pekerja.
Lantas, Apa yang Bisa Dilakukan?
Adanya ketergantungan internet membuat generasi muda menjadi tak tahan terhadap tekanan mental dan emosional. AI menjadikan semuanya serba ada dan serba bisa.Â
Hal inilah yang menjadikan kemampuan berpikir kritis dan problem-solving generasi muda tumpul. Di sisi lain, perkembangan AI yang makin pesat perlahan menggantikan peran manusia di pasar kerja. Kedua hal tersebut mengakibatkan jumlah pengangguran di Indonesia meningkat. Sebaiknya hal yang harus dilakukan pemerintah adalah mengontrol penggunaan AI, terutama di bidang pendidikan dan bisnis.