salah satu dari 2 puisi yang terbit di Koran  #madura
REGISTER TUKANG BECAK
Sebab disetiap kayuh pedalmu
Ada harapan anak-anak, tumbuh dengan layak
Dan senyum sang istri
Dalam sebakul nasi: tempe goreng plus sambal bawang
Sebagai pelanjut hari yang masih sempoyongan
Penuh terjal
Dipunggungmu, cucuran keringat
Menjadi berkat
Pulang disambut kopi hangat
Seduhan hidup pahit, paling nikmat
Maka kemurahan hati penumpang
Seperti jawaban doa siang malam
Bertemu esok dan matahari
Dimana menyimpan misteri
Tentang caping lusuh
Tempat biasa kau menyimpan keluh
Solo, 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!