Mohon tunggu...
Seruni Tri Padmini
Seruni Tri Padmini Mohon Tunggu... Buruh - Perempuan biasa yang belajar menyukai Qur'an dan puisi

perempuan biasa yg ingin meninggalkan tilas lewat tulis (an)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Koran Madura, 08 Mei 2015

13 Mei 2015   21:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:04 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

salah satu dari 2 puisi yang terbit di Koran  #madura

REGISTER TUKANG BECAK

Sebab disetiap kayuh pedalmu

Ada harapan anak-anak, tumbuh dengan layak

Dan senyum sang istri

Dalam sebakul nasi: tempe goreng plus sambal bawang

Sebagai pelanjut hari yang masih sempoyongan

Penuh terjal

Dipunggungmu, cucuran keringat

Menjadi berkat

Pulang disambut kopi hangat

Seduhan hidup pahit, paling nikmat

Maka kemurahan hati penumpang

Seperti jawaban doa siang malam

Bertemu esok dan matahari

Dimana menyimpan misteri

Tentang caping lusuh

Tempat biasa kau menyimpan keluh

Solo, 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun