Mohon tunggu...
Serunai Merdu Kalimatullah
Serunai Merdu Kalimatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Penyanyi, Pecinta Kuliner, Mahasiswi, Penggiat Aksi Small Action, dan masih banyak lagi.

be what u want, not everyone’s want.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tradisi Makan Makanan Khas saat Lebaran: Sambel Goreng Krecek Khas Yogyakarta

18 April 2024   22:27 Diperbarui: 18 April 2024   22:38 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran adalah momen yang sangat dinantikan setelah satu bulan penuh berpuasa. Selain tradisi unik Idul Fitri, satu hal yang paling ditunggu dalam momen Lebaran adalah tradisi makan bersama keluarga atau kerabat lainnya serta mencicipi makanan khas Lebaran yang menggugah selera dan memiliki makna tersendiri. 

Setiap daerah di Indonesia tentunya memiliki hidangan istimewa yang menjadi kebanggaan dan bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri. Dari Aceh hingga Madura, kita dapat menemukan ragam makanan lezat yang menjadi simbol kebersamaan, keramahtamahan, dan kegembiraan saat merayakan momen bersejarah ini.

Setiap hidangan memiliki cerita dan makna tersendiri dalam konteks budaya lokal. Misalnya, Timphan dari Aceh yang merupakan kudapan manis terbuat dari tepung, santan, dan pisang, menjadi simbol kekayaan rasa dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Begitu pula dengan Lamang Katan dari Bangka Belitung, yang menghadirkan cita rasa beras ketan dalam buluh bambu sebagai representasi keunikan dan keindahan budaya Melayu.

Dan juga tak lepas dari hidangan khas seperti Rendang dari Padang yang dikenal kelezatannya hingga ke mancanegara, serta Soto Banjar dari Banjarmasin yang menggugah selera dengan rempah-rempahnya yang khas. Keanekaragaman kuliner ini menjadi saksi betapa Indonesia tidak hanya kaya akan keindahan alam dan budaya, tetapi juga kekayaan rasa yang memperkaya pengalaman gastronomi kita.

Namun kali ini, saya akan membicarakan tentang hidangan Lebaran khas Yogyakarta dan sekitarnya yang menggugah selera, yaitu Sambal goreng krecek. Biasanya, makanan ini dijadikan pelengkap pada gudeg. 

Ibu Anita PJ berkata bahwa hidangan ini terbuat dari olahan kulit sapi yang dimasak dengan bumbu berwarna kuning, tapi setelah matang menjadi warna merah karena ditambahkan cabai atau sambal goreng. 

Sambal goreng krecek memiliki rasa yang gurih, manis, pedas, sedap, dan yang pasti membuat kita ingin terus-terusan menambah nasi maupun lontong atau ketupat.

Kompasiana: Serunai Merdu Kalimatullah (Foto Pribadi)
Kompasiana: Serunai Merdu Kalimatullah (Foto Pribadi)

Asal Usul Sambal Goreng Krecek

Daerah Asal: Sambal goreng krecek berasal dari daerah Yogyakarta, khususnya Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bahan Utama: Sambal goreng krecek terbuat dari krecek, yaitu kulit sapi yang direbus hingga empuk kemudian digoreng hingga renyah.

Rasa Khas: Sambal goreng krecek memiliki rasa yang enak, yaitu pedas dan gurih.

Paduan dengan Gudeg: Sambal krecek biasanya disajikan dengan gudeg, hidangan khas Yogyakarta yang memiliki rasa manis. Kombinasi antara gudeg dan sambal krecek melengkapi rasa dan sangat cocok dengan lidah kita.

Meskipun berasal dari Yogyakarta, kita dapat membuat sambal goreng krecek sendiri tanpa harus jauh-jauh datang ke sana loh! Berikut adalah dua resep sambal goreng krecek yang bisa kamu coba:

1. Sambal Goreng Krecek Telur Puyuh

IDN Times
IDN Times
  • Bahan:
    • 100 gr krecek
    • 1 bungkus telur puyuh
    • 2 sdm santan instan
    • 1 batang serai, geprek
    • 2 lembar daun salam
    • 1 ruas lengkuas, geprek
    • Garam dan penyedap secukupnya
    • 1/4 keping gula merah
    • Cabai rawit merah secukupnya
  • Bumbu halus:
    • 12 cabai keriting merah
    • 15 cabai rawit, sesuai selera
    • 6 siung bawang merah
    • 3 siung bawang putih
    • 2 siung kemiri
  • Cara membuat:
  1. Rebus telur puyuh lalu goreng hingga kecokelatan.
  2. Haluskan bumbu lalu tumis dengan serai, lengkuas, dan daun salam hingga matang.
  3. Masukkan gula merah.
  4. Tambahkan air secukupnya lalu tunggu hingga mendidih. Setelah itu masukkan santan dan aduk hingga rata.
  5. Masukkan krecek dan masak hingga empuk.
  6. Masukkan telur puyuh yang sudah digoreng.
  7. Tambahkan garam dan penyedap.
  8. Tunggu hingga air menyusut dan krecek empuk.
  9. Koreksi rasa dan sajikan.


2. Sambal Goreng Krecek Daging Sapi

Kompas.com
Kompas.com
  • Bahan:
    • 200 gr daging sapi, rebus empuk dan potong-potong
    • 10 buah tahu cokelat
    • Kerupuk kulit sapi sesuai selera
    • Cabai rawit merah
    • Petai
    • 1 sachet santan instan
  • Bumbu halus:
    • Cabai merah keriting, sesuai selera
    • 7 siung bawang merah
    • 5 siung bawang putih
    • 2 butir kemiri
    • 1-2 sdm ebi
  • Bumbu lain:
    • 2 lembar daun salam
    • Serai, geprek
    • Lengkuas, iris besar geprek
  • Cara membuat:
  1. Tumis bumbu halus dan masukkan bumbu lain sampai matang, lalu masukkan daging, tahu, air matang, garam, kaldu jamur atau penyedap, dan gula.
  2. Setelah itu masukkan santan instan, aduk-aduk sampai mendidih.
  3. Masukkan kerupuk kulit sapi hingga kerupuk menyusut. Lalu masukkan petai, cabai rawit, cek rasa lagi.
  4. Sajikan.

Bagaimana? Cukup mudah bukan cara membuat hidangan Lebaran khas Kota Yogyakarta itu? Silakan di coba ya teman-teman!

Kompasiana: Serunai Merdu Kalimatullah (Foto Pribadi)
Kompasiana: Serunai Merdu Kalimatullah (Foto Pribadi)

Dan ada hal lain lagi yang ingin saya sampaikan mengenai tradisi makan makanan khas Lebaran yang berasal dari daerah masing-masing. Yaitu manfaat dari tradisi makan Bersama ini. Makan bersama saat Lebaran ternyata memiliki banyak manfaat yang melampaui daripada sekadar aspek kuliner. Berikut beberapa manfaatnya:

  • Kebersamaan dan Kedekatan: Makan bersama dengan keluarga menciptakan ikatan emosional yang kuat dan membangun rasa kebersamaan di antara anggota keluarga. Dalam momen-momen ini, kita menghabiskan waktu bersama-sama, berbagi makanan, dan tertawa bersama. Ini menciptakan kenangan yang berharga dan memperkuat hubungan keluarga.
  • Mengajarkan Kebiasaan Makan yang Sehat: Saat makan bersama, kita dapat memperkenalkan makanan sehat kepada anak-anak. Ini membantu mereka memahami pentingnya gizi dan kebiasaan makan yang baik.
  • Mendorong Perkembangan Keterampilan Berbahasa: Anak-anak belajar berbicara dan memahami bahasa melalui percakapan di sekitar meja makan. Ini juga memperkaya kosa kata mereka.
  • Menjaga dari Masalah Psikososial yang Serius: Makan bersama membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Percakapan santai di meja makan dapat menjadi momen untuk berbicara tentang perasaan dan mengatasi masalah bersama.
  • Memberikan Struktur dan Rutinitas pada Anak: Acara makan bersama memberikan anak-anak struktur dan rutinitas yang teratur. Ini membantu mereka merasa aman dan teratur dalam kehidupan sehari-hari.
  • Mengenalkan Nilai dan Sikap Keluarga: Makan bersama adalah kesempatan untuk menyebarkan nilai-nilai dan sikap keluarga dari satu generasi ke generasi berikutnya. Anak-anak dapat belajar dari orang tua dan kakek nenek tentang apa yang penting bagi keluarga.
  • Menghubungkan dengan Warisan Budaya dan Etnis: Makan bersama juga mengenalkan anak-anak pada warisan budaya dan etnis keluarga. Ini memperkaya pemahaman mereka tentang identitas dan sejarah keluarga.
  • Penguasaan Bahasa dan Perkembangan Literasi: Percakapan di sekitar meja makan berdampak positif pada penguasaan bahasa dan perkembangan literasi anak-anak. Ini membantu mereka memahami kata-kata dan membangun keterampilan berbicara.
  • Mengajarkan Kesabaran dan Rasa Hormat: Percakapan di meja makan memberi kesempatan untuk menumbuhkan sikap kesabaran dan rasa hormat dalam komunikasi sehari-hari.
  • Merasakan Kesatuan dan Keseragaman: Makan bersama menciptakan rasa persatuan dan identitas keluarga. Ini juga menjadi sarana untuk melakukan tradisi keluarga dan merayakan momen-momen khusus bersama-sama.

Wah menarik ya! Ternyata cukup banyak manfaat dari tradisi Lebaran yang satu ini. Tak heran jika momen ini selalu atau sering menjadi salah satu momen yang membekas dan menyenangkan. Bukan hanya sebagai tradisi tapi diharapkan bisa menjadi suatu kebiasaan yang berarti untuk mempererat tali persaudaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun