Mohon tunggu...
M Taufik
M Taufik Mohon Tunggu... Guru - Belajar Menulis

Saya baru belajar menulis dari hal-hal terkecil dalam kehidupan saya.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Imam dan Kultum Dadakan

11 April 2023   22:30 Diperbarui: 11 April 2023   22:34 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada malam kedua puluh satu ini, bagiku malam yang istimewa. Tidak akan pernah aku lupakan dalam hidup. Malam tersebut akan aku jadikan pengalaman pada tahun yang akan datang. Bahwa aku harus selalu siap setiap saat ketika ada orang lain yang membutuhkan.

 Setelah adzan isyak selesai berkumandang, aku segera menuju ke masjid untuk melaksanakan sholat isyak. Dilanjutkan dengan sholat tarawih dan witir. Malam itu harusnya yang menjadi imam dan kultumnya Bapak Sutrimo. Dikarenakan beliau tidak hadir ke masjid, maka aku yang diminta untuk menggantikannya.

"Mas, kamu menggantikan Bapak Trimo ya," kata takmir masjid. "Pak Trimo baru kemana Pak, kok aku yang diminta menggantikannya," ucapku kepadanya. "Pak Trimo kemana aku juga tidak tahu," tambah beliau.

"Aku tidak siap Pak, ini saja aku memakai kaos Pak," aku mencoba mencari alasan. "Tidak mungkin kamu tidak siap," takmir masjid semakin menekanku. "Sebentar Pak, sesudah Pak Trimo harusnya siapa?" tanyaku kepada takmir masjid. "Coba aku lihat jadwal dulu ya," sela Bapak Muslimin. "Setelah Bapak Sutrimo harusnya Pak Senin," kata Bapak Muslimin.

"Jangan aku Pak, aku belum siap kultumnya Pak," tegas Bapak Senin. "Pak Taufik saja," ucap Bapak Senin. "Jadwalku masih lama Pak, setelah Bapak baru aku," aku mencoba menghindar lagi. "Pak Taufik saja malam ini, besuk baru Bapak Trimo," pinta ketua takmir masjid. "Ya sudah, aku saja tidak apa-apa Pak, sebisa saya ya Pak," tambahku.

Jam dinding sudah berbunyi, sebagai tanda sudah masuk waktunya iqomah. Usai iqomah, aku langsung menempatkan diri di tempat imam. Beberapa menit kemudian sholat isyak sudah terlaksana dengan lancar. Sekarang tiba saatnya untuk kultum. Dalam kultun tersebut aku menyampaikan tanda-tanda orang yang bertakwa berdasarkan Q.S Ali 'Imron ayat 133.

 Dalam ayat tersebut Allah mmenerikan gambaran kepada manusia. Bahwa Allah akan memberikan surga kepada orang yang bertaqwa. Surga tersebut seluas langit dan bumi. Adapun tanda-tanda orang bertaqwa yang ada didalam ayat tersebut diantaranya sebagai berikut.

Yang pertama, Orang yang segera mohon ampun kepada Allah apabila orang tersebut berbuat kesalahan atau dosa. Tanpa harus menunda atau menunggu waktu yang tepat. Karena kesempatan yang disediakan oleh Allah kepada kita sampai kapan tidak akan pernah ada yang tahu. Maka Allah meminta manusia untuk bersegera dalam meminta ampunan terhadap kesalahan atau dosa yang ada pada diri manusia.

Yang kedua, orang yang mau sedekah dalam keadaan sempit atau lapang. Harta yang dimiliki manusia pada dasarnya itu hanyalah sebuah titipan saja. . Akan tetapi sebagian harta yang dimilikinya itu juga milik orang lain. Karena itu hak orang lain, maka harta tersebut harus diberikan kepada yang berhak menerimanya.

Orang yang memiliki harta banyak dan mau sedekah itu sudah biasa. Karena mereka sudah memiliki harta yang cukup terlebih dahulu. Mereka juga tidak akan pernah khawatir kalau sampai kekurangan harta. Bahkan buat mereka sangat ringan sekali kalau hanya sedekah dari sebagian harta yang dimilikinya.

Akan tetapi, bagi orang yang sedang dalam kondisi kekurangan harta, mereka mau sedekah, itu baru yang namanya luar biasa. Karena mereka membutuhkan niat yang ikhlas serta perjuangan yang kuat untuk bisa sedekah. Bahkan terkadang mereka harus mengorbankan kepentingan pribadinya demi menjalankan perintah Allah SWT. Akan tetapi, Allah lebih mecintai perbuatan tersebut. Dibandingkan dengan manusia yang dalam kondisi serba kekurangan, tetapi juga tidak mau sedekah.

 Yang ketiga, orang yang menahan amarah. Setiap orang pasti akan marah apabila hatinya tersakiti. Apalagi keinginannya tidak terpenuhi. Akan tetapi, Allah lebih mencintai orangyang mampu menahan marahnya. Meskipun sebenarnya dirinya mampu untuk marah. Karena marah tidak akan pernah bisa menyelesaikan sebuah masalah. Akan tetapi, marah semakin menjadikan masalah semakin bertambah besar. Bahkan masalah tersebut tidak akan pernah terselesaikan dengan marah.

Yaang keempat, orang yang memberikan maaf kepada orang lain. Manusia hidup tidak akan pernah terlepas dari kesalahan. Bahkan lupa dan salah itu  sebuah karunia dari Allah untuk menjadikan manusia agar selalu memahami hakikat manusia. Allah memerintahkan kepada manusia untuk saling memaafkan. Karena berani meminta maaf itu sifat terpuji. Akan tetapi, mau memberi maaf atas kesalahan orang lain, itu sifat yang lebih terpuji lagi.

Yang kelima, orang yang selalu berbuat baik. Allah akan selalu memberikan balasan kepada manusia terhadap semua apa yang dikerjakannya. Sekecil apapun kebaikan manusia pasti akan dibalas oleh Allah. Begitu pula dengan dosa sekecil apapun juga akan ada balasannya.

Setelah sholat tarawih, aku mengajak jamaah untuk berdoa bersama serta dilanjutkan membaca niat puasa untuk besuk paginya. Selesai berdoa, aku didatangi anak-anak kecil untuk minta tanda tangan. Sebagai bukti bahwa mereka ikut sholat tarawih berjamaah di masjid. Aku merasakan bagaikan orang penting. Meskipun hanya sesaat saja. Semoga kita semua selalu dalam naungan Allah SWT. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun