Proses pengungkapan kasus "Polisi Tembak Polisi" sudah berjalan sejak beberapa waktu yang lalu, namun sampai saat ini masih banyak hal yang belum terungkap dengan jelas, sehingga menimbulkan banyak asumsi dan spekulasi.
Andai saja posisi kasus ini tidak melibatkan antara atasan dengan bawahan dalam satu institusi yang sama, maka saya yakin mengungkapnya tak sesulit ini.
Kenapa? Karena, korbannya sudah jelas. Bahkan tempat kejadian perkaranya (TKP) juga sudah jelas.
Dua hal itu seharusnya sudah bisa menjadi dasar untuk lebih memudahkan proses penyidikan. Tapi sayangnya, fakta yang terjadi di kasus ini tidak demikian.
Saya tidak terlalu paham apa persoalannya, sehingga pengungkapannya sampai sebegini sulitnya.
Apakah memang betul sulit atau sengaja dibuat sulit? Biarlah publik yang menilai.
Terkait kesimpangsiuran barang bukti. Misalnya soal CCTV yang awalnya diinformasikan sudah rusak, tapi tak lama kemudian diinformasikan lagi bahwa CCTV sudah ditemukan.
Pun, begitu juga soal keberadaan FS sebagai pemilik rumah yang merupakan tempat kejadian perkara, pada saat peristiwa terjadi.
Diinformasikan bahwa pada saat peristiwa terjadi, FS tidak berada di TKP (rumah), berhubung yang bersangkutan sedang keluar untuk melakukan tes PCR.
Jika memang demikian, maka seharusnya bukti-bukti itu dimunculkan, misalnya tempat dimana FS melakukan tes PCR, jam berapa, dan sama siapa.