Bagaimana tidak, pasca Menkumham menolak hasil KLB PD kubu Moeldoko, AHY dan kelompoknya kegirangan dan merasa sudah berhasil memenangkan pertempuran.
AHY tidak paham bahwa pertarungan yang sesungguhnya bukan di titik ini. Melainkan nanti, setelah sampai di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Pemerintah jelas tidak bodoh lalu kemudian mau mengambil resiko dengan mengesahkan hasil KLB PD.
Mengingat yang berhadapan langsung dengan AHY adalah tokoh yang kini berada di lingkaran pemerintah yaitu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Oleh sebab itulah pemerintah melempar bola liar sembari menyelamatkan diri dari berbagai tuduhan dan fitnah murahan yang dinarasikan kubu AHY.
Sehingga apapun nantinya keputusan PTUN, baik itu kubu Moeldoko yang memenangkan pertempuran maupun kubu AHY, maka tentu saja kedua kubu tidak punya alasan lagi untuk menuduh pemerintah.
Sebab, pemerintah tidak punya kuasa untuk mengintervensi keputusan PTUN.
Inilah politik, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Kadang yang terlihat di depan mata tak selalu benar dan begitu pula sebaliknya. Semua tergantung pada strateginya. Bukan persoalan menang atau kalah, tapi ini tentang penguasaan medan perang serta bagaimana cara memainkan peran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H