Mohon tunggu...
Seruan Hulu
Seruan Hulu Mohon Tunggu... Lainnya - Tokoh Publik

Errare Humanum Est Turpe In Errore Perseverare

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ketika Karma Hoaks Menimpa Prabowo

21 Januari 2019   08:23 Diperbarui: 21 Januari 2019   08:34 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : siaran kompastv/dokpri

Ketika Prabowo kembali membangun serangan dengan titik darah penghabisan, Jokowi kembali menyerang dengan senjata maut lainnya. Saat Prabowo membangun narasi bahwa dia akan mengikis habis korupsi dan memenjarakan langsung kadernya yang korup, Jokowi langsung menyerang balik dengan bertanya "ada 6 mantan narapidana dari kader Partai Gerindra yang menjadi caleg, nama pengajuan mereka ditandatangani oleh Ketua Umum yakni Pak Prabowo sendiri, lalu mengapa ke enam calon itu yang sudah terbukti korupsi disetujui untuk menjadi caleg?? Tanya jokowi menggelegar.

Lagi-lagi Prabowo bingung dan kehilangan nalar. Pertama dia jawab tidak tau data itu bahkan Prabowo lagi-lagi menuduh pihak lain bahwa itu hanya tuduhan, tetapi ketika ditunjukan bahwa itu bukan tuduhan tetapi fakta, Prabowo akhirnya pasrah.

"Iya kalau mereka masih mau dipilih oleh masyarakat dan hukum mengizinkan mereka, ya silakan maju sebagai caleg. Namun ingat korupsi mereka mungkin kecil-kecil dan tidak seberapa. Kalau korupsinya gak seberapa ya gak apa-apalah" jawab Prabowo dengan nada ngeles.

Jelas inkonsistensi dari pertanyaan bagaimana cara melawan korupsi, jawaban Prabowo ini semakin membuatnya hancur lebur dan membuat para pendukungnya masing-masing menguburkan kepalanya ke dalam tanah.

Dan momen puncak kepanikan Prabowo ketika Jokowi memberikan pesan pamungkas yang menjadi bencana bagi Prabowo. "Kami Joko Widodo - Ma'ruf Amin tidak punya beban masa lalu, kami tidak punya jejak sebagai penculik, kami tidak punya jejak sebagai koruptor dan kami tidak punya jejak sebagai pelanggar HAM, untuk itu kami akan sekuat tenaga memajukan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang maju" tegas Jokowi dengan penuh semangat optimisme.

Pesan pamungkas ini jelas menghantam ulu hati Prabowo sebagai salah satu orang yang terindikasi pelanggar HAM serius di masa lalu. 

Saya melihat di akhir debat para pendukung Prabowo hanya bisa menggigit jari, wajah mereka pucat, wajah Amin Rais terlihat semakin berkerut. Bagaimana tidak, debat yang mereka harapkan dimenangkan oleh Prabowo, ternyata justru kalah telak akibat hoax yang mereka produksi selama ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun