Mohon tunggu...
Suci Ramasiah
Suci Ramasiah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Seorang mahasiswa dengan minat yang tinggi terhadap dunia digital marketing, content creator dan pemasaran digital

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Lembaga Sertifikasi Profesi

16 Juni 2023   10:37 Diperbarui: 16 Juni 2023   10:57 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Analisis data  (Sumber:pinters)

Bagaimana cara lembaga sertifikasi profesi dapat membantu meningkatkan value diri dan membantu menarik peluang karir baru yang lebih cemerlang.

 Didunia industri dan karier, memperbarui skill dan mencoba peluang  baru yang lebih mengnuntungkan merupakan hal wajib yang harus  dilakukan untuk mencapai kesuksesan yang lebih tinggi. Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni dengan memiliki sertifikasi yang didapat dari lembaga yang memiliki reputasi yang baik. Melalui lembaga sertifikasi profesi ini seseorang bisa mendapatkan validasi atas keahlian yang mereka miliki. Sertifikasi ini bisa dijadikan alat bukti kepada client atau pihak lain yang ingin bekerja sama bahwa kita sudah memiliki bukti konkret atas kemampuan dan pencapain. Lembaga sertifikasi kompetensi membantu, seseorang memenuhi standar kompetensi dengan  memberikan keunggulan yang signifikan sehingga membuka peluang baru untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dibidang karir. Melalui hal ini, client dapat mengetahui bukti  nyata atas dedikasi yang kita berikan terhadap profesi yang ditekuni.  Tidak hanya itu, sertifikasi lembaga profesi membantu seseorang memetakan arah keberlanjutan karir  dimasa depan.  

Gambar 3. Analisis data  (Sumber:pinters)
Gambar 3. Analisis data  (Sumber:pinters)

Tantangan  Lembaga Sertifikasi Profesi

Lembaga sertifikasi profesi memegang kendali yang penuh dalam mengukur kompetensi seseorang. Namun, tahukah anda, bahwa lembaga sertifikasi profesi memegang kendali yang cukup besar dalam mengelola sistem operasinal yang mereka jalankan, beberapa diantaranya : 

  1. Lembaga sertifikasi profesi dituntut untuk membangun standar penilaian kompetensi yang kredibel. Hal ini dilakukan dengan tujuan membanguun standar yang mampu mencermintakn jenis praktik dan bidang sertifikasi yang dijalani memiliki mutu yang berkualitas, sehingga memacu pihak lain utuk mau menjalani uji sertifikasi di lemmbaga tersebut. 

  2. Validasi dan Pengawasan yang Ketat Validasi dan pengawasan yang ketat menjadi tantangan  dalam menjaga integritas lembaga sertifikasi profesi. Proses evaluasi harus adil, obyektif, dan transparan untuk memastikan bahwa hanya individu yang memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan yang diberikan sertifikasi. Pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan dan menjaga kualitas sertifikasi.

  3. Biaya dan Keberlanjutan Keuangan Mendirikan dan mengoperasikan lembaga sertifikasi profesi membutuhkan sumber daya finansial yang signifikan. Biaya yang terlibat meliputi pengembangan kurikulum, pelatihan pengawas, pengujian, dan pemeliharaan infrastruktur. Tantangan keberlanjutan keuangan mungkin timbul jika pendanaan tidak cukup atau jika tidak ada model pendapatan yang berkelanjutan untuk mendukung operasional lembaga sertifikasi.

  4. Menyesuaikan dengan Perubahan Industri Industri dan kebutuhan profesi terus berkembang seiring waktu. Oleh karena itu, lembaga sertifikasi profesi harus mampu menyesuaikan standar dan kurikulum mereka agar tetap relevan dengan perkembangan terbaru dalam industri. Hal ini memerlukan pemantauan yang cermat terhadap tren dan perubahan industri serta kemampuan untuk memperbarui dan memodifikasi sertifikasi yang ada.

Peran lembaga sertifikasi dalam membangun kualitas dan kredibilitas karir dimasa depan.  

Gambar 4. Karir masa depan  (Sumber:pinters)
Gambar 4. Karir masa depan  (Sumber:pinters)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun