Mohon tunggu...
serra
serra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Layar Lebar ke Layar Kaca: Transformasi Konsumsi Film di Era Digital

20 November 2024   18:40 Diperbarui: 20 November 2024   18:46 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Revolusi digital telah mengubah hampir setiap aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita menikmati hiburan. Industri film, yang dulunya sangat bergantung pada bioskop sebagai satu-satunya wadah penayangan, kini mengalami transformasi drastis. Di Indonesia, perubahan ini begitu terasa dengan bergesernya kebiasaan menonton dari layar lebar ke layar kaca.

Pergeseran Preferensi Penonton

Di masa lalu, pergi ke bioskop adalah suatu kebiasaan yang tak terpisahkan dari pengalaman menonton film. Suara yang menggelegar dari surround sound, layar raksasa yang menghadirkan dunia lain langsung di depan mata, dan suasana gelap yang memukau menciptakan pengalaman menonton yang tak terlupakan. Setiap detik di bioskop adalah momen spesial, di mana penonton dapat merasakan kegembiraan bersama-sama dengan orang lain yang sedang menonton film yang sama.

Namun, era digital telah membawa perubahan drastis dalam cara kita menikmati hiburan. Penyebaran internet dan perangkat pintar telah memberikan penonton lebih banyak pilihan daripada yang pernah terbayangkan sebelumnya. Layanan streaming seperti Netflix, Disney+ Hotstar, HBO GO, Prime Video, dan sejumlah platform lokal menawarkan ribuan judul film dan serial televisi hanya dengan sekali klik.

Kemudahan akses ini telah mengubah preferensi penonton secara signifikan. Mereka tidak lagi terikat pada jadwal tayang di bioskop yang ketat. Fleksibilitas untuk menonton kapan saja dan di mana saja menjadi daya tarik utama layanan streaming. Penonton sekarang bisa menikmati film sambil melakukan aktivitas lain seperti memasak, berolahraga, atau bahkan bekerja.

Dampak Terhadap Industri Film

Transformasi konsumsi film telah membawa perubahan besar dalam lanskap industri perfilman Indonesia. Di satu sisi, kemunculan platform streaming digital telah membuka peluang bagi para pembuat film untuk menjangkau audiens global yang lebih luas, memungkinkan film-film independen dan eksperimental mendapatkan visibilitas yang sebelumnya sulit didapatkan. Namun, di sisi lain, penurunan jumlah penonton di bioskop telah berdampak signifikan pada pendapatan industri film, terutama bagi studio-studio besar. Maraknya layanan streaming ilegal juga mengancam kelangsungan hidup industri. Untuk bertahan, industri film perlu beradaptasi dengan model bisnis yang lebih fleksibel, menghasilkan konten berkualitas tinggi yang sesuai dengan preferensi penonton di era digital, serta mendapatkan dukungan yang kuat dari pemerintah.

Tantangan dan Peluang

Industri film Indonesia menghadapi tantangan besar dalam era digital ini. Untuk tetap relevan dan berkembang, industri perlu melakukan adaptasi strategis. Kolaborasi antara produsen film, distributor, dan platform streaming menjadi kunci untuk memperkuat posisi di pasar global dan meningkatkan aksesibilitas ke pasar internasional. Pemerintah juga berperan aktif dalam menciptakan ekosistem kondusif dengan perlindungan hak cipta yang ketat dan dukungan terhadap produksi film berkualitas melalui program bantuan atau insentif. Transformasi digital membawa peluang baru bagi industri untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, dan menciptakan nilai tambah dari setiap proyek. Selain itu, industri perlu fokus pada inovasi format dan genre, strategi promosi yang efektif, pengembangan talenta, diversifikasi konten, serta kerjasama internasional. Dengan demikian, industri film Indonesia dapat tetap kompetitif dan berkembang pesat di era teknologi tinggi ini.

Kesimpulan

Revolusi digital mengubah industri film Indonesia secara signifikan. Pergeseran dari bioskop ke platform streaming menciptakan tantangan dan peluang baru. Platform streaming memperluas akses bagi pembuat film tetapi juga menyebabkan persaingan ketat dan pembajakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun