Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi l Engkau

14 April 2017   00:37 Diperbarui: 15 April 2017   03:00 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menyebuMu Engkau

Sebab namaMu  tertera di rahim Kudus

Yang tersurat oleh injil penebus

wujudMu mati di langit yang tersungkur



Engkau, yang tertelungkup  diruas dosa

Dengan bilur  belur yang terajam siksa

Menahan sejuta perih yang menyayat hati

Luka , terkulai dan terbujur  di tebing kalvari



tubuhMu basah dilumat cercaan

tertikam mati di tiang pencela

Selaksa dosa telah Engkau punggungi

Sungguh Engkau Maha Mengampuni



Aku terduduk  ditanah yang tercela

Hanya menelungkup dengan kepalan sujud

Membaui darahMu yang kering  di zaman

Dengan dengusan satu persatu di lembaran waktu



@rskp14042017,,,,,     Sby

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun