Seraut wajah iblis yang setiap saat menggoreng segala umat
Mengtuhankan dirinya seperti suci dalam selumbar dosa
Pergilah Intan,,,engkau milikNya, jangan berbalik menatap angkara
Pernik intan manikam putri permata, dari selaksa cahayamu
Akan membias disetiap renung kala kita menenun segala puja
Biarkan intan – intan itu memancarkan terang, jangan ada lagi tangisan
Hatimu , hati kita berisi bejana kasih
Cerupkan jiwa dengan butiran embun pengasih
“Duuuhhh... intan,,katupkan telingamu , jangan kau dengar!
“Selubung bibir mungilmu ,,jangan cekikik”