Sebongkah harap diberi jalan melewati lembah yang gersang tandus
Bersama domba yang hilang jejak melesap entah lesut
Ke tiang awang dengan menyeruak gemuruh petir di dadaku lisut
Segala nikmat ini tertuang dengan birama sepoi-sepoi padan
Memadamkan bara yang tersisa direlung selubung badan
Dalam jeritan rapsodi ini ku tuang sebab jiwaku berlumur sebam
Walau aminku tak seelok mataMu, “duhai Sang Khalam”
Serpihankelana13112016 ... (sastradewata)