Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan Berbidang Lapang

2 November 2016   20:33 Diperbarui: 2 November 2016   20:38 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan berbidang lapang

Menanak waktu di pucuk-pucuk hari

Dengan tungku memoles wajahnya

Selembar jiwanya jauh tertinggal  kenangan

Di kampung halamannya  tak seluas negeri  dambaannya


Perempuan berbidang lapang

Menyulam hari  dirubung  sepi

Memahat malam  dengan lentik mata kerinduan

Bertahun – tahun aku melukisnya, dengan kuas jingga rembulan

Serasa jarak yang jauh ini adalah ciuman lama yang  tertunda


Perempuan berbidang lapang

Adalah prajurit  yang terbelenggu oleh ketidakadilan

Keterasingan ditanah sendiri, tertindas langit yang tak peduli

Terbuang dari reruntuhan sisa bangunan yang tergusur, entah

dicampakan oleh srigala – srigala malam berbulu domba


seraut wajahmu tertutup derau lebatnya hujan

menutupi linangan  dan tabah menggelayut semangatmu

esok menuju keharibaan, engkau pasti  datang  berayun

merajut sendu benang – benang rindu

bersama ilalang yang mengeriap relung dadamu


@rskp,02112016.................jkt


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun