Kemarin telah ditaburi benih benih
Pada setaman hati yang gemuruh badai
Musim  tidak lagi sepakat  menjadi  basi
Musim pun tak mau gugur tak layu menjadi mati
Orang orang berlalu lalang menuju ladang
Untuk memanen luka yang kemarin ditanam
Badai diburitan berarak menuju selatan
Mencari samudra yang kandas di pantai pasir perawan
Musim penuh luka: tertikam menganga diri sendiri
Menjalar pada beribu-ribu tapak yang terurai  laksana anak rambut
Tanpa ada ingin untuk menyepi  bila kemarau bersemi