Kita adalah sekawanan kata
yang menari – nari di ujung mata pena
dari tangan yang dilecut mimpi kaum gemawan
dan tak pernah mati dihalau batang –batang cendawan
kita sekumpulan awan berarak liar
mencari dirinya di atas angkuh bersabung petir
sambil mentitiskan hujan pada debu –debu jalanan
dan setumpuk nalar menjalar membedah logika
dari sekian musim yang gugur menimpa kerak bumi
hanyalah sekonyong cerita memberitakan dengusan pikiran
hakekat menghakimi untuk satu nafas yang masih panjang kelam
tertuang selaksa makna tentang akar ,ranting dan dahan
sendi kehidupan dalam sendu sendau kata
menjadi barisan kokoh serupa malam yang jalang
memintal hati direlung sepadan gantang
membumi di lembaran usang: “K”
@rskp,08102016,,,,, Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H