Engkau,
yang berdiri di antara gedung mewah
dan memekik setiap amukan badai
yang kian lantang menderau bait suaramu
Engkau,
yang duduk di serambi sampah
dirubungi segala sumpah serapah
namun mati adalah untungmu
Engkau,
yang mengayuh rodati pedati
dengan bekal roti-roti sorgawi
menyusur tiap lenggok kehidupan
Engkau,
temanku, Â bijaksana dianjangsana
yang menepis tiap rintik yang tempias
di wajah- wajah yang kusam
Engkau,
laksana petir menggelegar disiang bolong
yang kerap melolong di tumpukan kolong
keadilanmu adalah tuhanmu
Engkau,
mematri jiwamu, kelak
bersama Dia:
Engkau,
dari tempat ini
ku nyanyikan  balada
Untuk kamu dan kamu,  pejuang – pejuang Keadilan
@rskp, 09062016,,, Â Â Â Â Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H