Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggu Ufuk Meretas

6 Juni 2016   06:05 Diperbarui: 6 Juni 2016   08:36 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Mataku masih binal pada larut yang mengurai

ketika embun malam menitis  disehelai  tubuh  kian terkulai

bibirku tertangkup pada ranting-ranting nafas

sambil menjeda hening  untuk berpamit selembaran  malam

ada segerombol partitur memadahi  lekung gulita

dalam  sepetak  angan  menguntai  seteguk   cerita

tentang  esok adalah musim untuk berkisah

walau pun kerinduan: Ku semakin jarang  aku terpisah

dingin gigil dibilur sukma menunggu ufuk meretas

dari cangkang surya terbalut redup pagi menggegas

aku hanya debu menunggu dirus hujan yang jatuh mendesau

agar jalan ini tak timpang pada semak –semak tertimpa kemilau

Pagi ini kuhirup semerbak cahaya lewat jalanan yang menirus

untuk sebuah harap walau sedikit menepi dari derasnya arus

namun ku tahu ada sebidang langit  yang harus aku tempuh

untuk menggapai ranting yang patah dengan remah ku rengkuh

@rskp,06062016,,,,        Jkt

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun