Ketika berziarah ke pulau rahim imajiku
yang terpeta dari lintang utara kota Bitung
di sana ada handaitolan dan sanak berpinak
dari leluhur yang terkubur sejak dahulu kala
jejak – jejak kakiku masih terukir indah
pada sederet ombak Selat Lembeh
entah dari sekian tahun tak pernah menapak
oleh dadaku. Dilubuk hatiku kau riak - riak rindu
Berderet kapal bersauh serupa teratai merimpang akarnya
berjejer sampan nelayan menggarami lautan dengan keringat malam
kecipak  beriak  ombak menyiratkan madah  sang bidadari telanjang