Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Jejak Tapak Neraka

10 April 2015   07:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:18 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

****

Bumi ini telah merimpang, selarung iblis dekah reguk
Jejak tapak neraka menjejal sanasini umat
Yang sedari tempo tak pernah usai
Membilang hari dengan dosa:
Menanak nyawa, entah
Berpulang ke nisan
azab


kala
Tak menit merupa
Sedetik hanya segumam
Tentang orang yang melalulalang,
Dari belahan hingga ke padang nyaris
Meriuhkan zaman  merahnya batuan kirmizi
Tak heran tumpah meruah gerimis terundang, dipinang

Di tanah merah yang purba rahim para nabi dan sang rabi
Nafas-nafas diangkut dengan jari setelunjuk
Yang seharusnya adalah perawan tua
Dan berdiri serupa tengkaras
Terlindung dari decak
Semilir angin
Sakau


Sedang
Di  negeri ini
Berkoar senandungkan
Madah dan ritme bagai menyigi
Yang ternyata topeng musang berbuluh
Domba yang taruknya terkait di pucuk ilalang
Terjerat dalam kubangan tapi gelimang intan  melimpah
__________________________________________

@rskp,,,10042015,,,          Jakarta

ilustrasi gambar < Google+ editan rskp


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun