Sebuah puisi : Serpihan Abad
Bukan kamu tapi aku.
Bukan aku tapi kamu.
Bukan siapa saling menyalahkan kita.
Bukan apa lalu mengapa?
Bukan mengapa tapi nyata.
Bukan kita lalu siapa?
Lalu apa?
Terus kenapa dan mengapa?
Ah !
Bebaskan kita dari penjara tanya !
*****
Tanya lelah pada resah.
Jutaan tanya tapi tak sepatah kata.
Selalu kau jawab : Ah !
Dan aku pun balas : Ah !
Di sudut mana kita ada ?
Di segi tiga hati ?
Di lingkar perih ?
Di luas sepi ?
Di dimensi tak bertepi ?
*****
Kamu hilang.
Aku menghilang.
Ditelan larut senja.
Terendap di dasar kelam.
*****
Potret rindu kita me-layu.
Gigil malam cumbu sepi.
Pagut terakhir di bibir terkunci.
Tinggal luka kenang menganga...
*****
Sejenak pasrah, rela tanpa Ah !
Saat cinta memahkotai kita.
Tak terasa walau terus kita dilukai.
Menyerah kalah pada cinta tak terkira.
*****
Ah, 22042013
Keterangan Gambar : Diambil Dari Menulislah Kutu Kata Blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H