Mohon tunggu...
Serly Oktaviani Wardana
Serly Oktaviani Wardana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Nasional

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Film

Film KKN di Desa Penari Mampu Menarik Antusiasme Pecinta Perfilman Horror di Indonesia

16 Juli 2022   00:03 Diperbarui: 16 Juli 2022   00:13 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JAKARTA -- Cetak rekor, film KKN di Desa Penari menjadi film horror terlaris di Indonesia sepanjang masa menggeser rekor penjualan Pengabdi Setan.

Film KKN di Desa Penari ini merupakan film horror Indonesia yang fenomenal, karenanya sejak film ini ditayangkan serentak di bioskop-bioskop di Indonesia pada tanggal 30 April 2022, sudah berhasil mencapai hingga 9 juta penonton. 

Mengalahkan film Pengabdi Setan yang sudah ditonton sebanyak lebih dari 4 juta penonton di bioskop pada tahun 2017.

Sebelum menjadi sebuah film, awalnya cerita KKN di Desa Penari ini merupakan serangkaian cuitan atau cerita yang sudah tersusun di twitter yang ditulis oleh SimpleMan sejak 24 juni hingga 25 juli 2019. 

Cuitan ini bercerita tentang sekelompok mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil di wilayah Jawa Timur pada tahun 2009.

Cerita ini cukup viral pada waktu itu sehingga menjadikan cerita KKN di Desa Penari ini sebuah novel yang kemudian diterbitkan oleh penerbit Bukune pada tanggal 16 September 2019. 

Oleh karena antusisme masyarakat yang sangat tertarik pada cerita ini, sehingga cerita ini diangkat menjadi sebuah film yang disutradarai oleh Awi Suryadi. 

Mungkin juga karena cerita ini diangkat dari kisah nyata dan mengisahkan sebuah mahasiswa yang melakukan KKN dan terdapat kisah percintaan yang terjadi antar sesama mahasiswa, sehingga pembaca merasa relate dengan cerita yang ditulis oleh SimpleMan ini.

Selain ceritanya yang menarik, film ini juga mengandung pesan yang terdapat di dalamnya. Jadi bukan hanya alur cerita yang membuat pecinta horror sangat antusias tetapi juga terdapat nilai-nilai yang bisa dijadikan pelajaran di kehidupan nyata.

 Film yang membuat masyarakat antusias ini menjadi semakin menarik karena telah dibintangi oleh beberapa aktris dan aktor yang cukup berpengalaman dalam perfilman Indonesia yaitu Tissa Biani sebagai Nur, Achmad Megantara sebagai Bima, Aghniny Haque sebagai Ayu, Adinda Thomas sebagai Widya, Fajar Nugraha sebagai Wahyu, Calvin Jeremy sebagai Anton, dan Aulia Sarah sebagai Badarawuhi.

Proses pengambilan gambar utama dimulai pada tanggal 10 Desember 2019 dan selesai pada 21 Januari 2020 dengan total 33 hari proses syuting. Dan launching pada film ini juga sempat ditunda beberapa kali sehingga baru benar-benar tayang serentak di bioskop pada tanggal 30 April 2022. 

Viralnya film KKN di Desa Penari ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia cenderung menyukai film horror. Hal ini mampu mendongkrak perfilman horror di Indonesia yang juga mampu menarik lebih banyak pecinta film horror seiring dengan berjalannya waktu, dan dengan alur cerita yang lokal karena masyarakat Indonesia suka sekali dengan hal mistis yang berhubungan dengan cerita lokal masyarakat setempat dengan budaya kental yang sudah melekat di Indonesia.

Film KKN di Desa Penari ini tidak hanya terkenal di dalam negeri saja tetapi juga di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Terdapat hingga 1 juta lebih penonton di Malaysia membuat film ini menjadi sangat laris tidak hanya di Indonesia melainkan di negara lain. 

Tidak perlu diragukan lagi dengan kualitas film horror di Indonesia, karena dari tahun ke tahun kualitas film horror di Indonesia semakin membaik. Oleh karena itu, penikmat film horror Indonesia tidak hanya dari dalam negeri tetapi sampai ke negara lain juga.

Dengan hal-hal yang menunjang perfilman KKN di Desa Penari ini diharapkan perfilman horror di Indonesia bisa lebih maju seiring dengan berkembangnya zaman. Serta dapat lebih banyak lagi menarik pecinta perfilman Indonesia dengan kualitas yang lebih baik dan bukan hanya menjual visual tetapi alur cerita juga yang lebih diutamakan. 

Dengan begitu masyarakat Indonesia akan lebih sering melirik film lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun