Mohon tunggu...
Serly Puspita Sari
Serly Puspita Sari Mohon Tunggu... pegawai negeri -

freshgraduatedman - new worker - simply girl

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruntuk Anakku yang Beda Dunia..

5 Mei 2011   11:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:03 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ayah bilang..

Nak, jika nanti pada akhirnya Tuhan memisahkan dunia kita berdua,

satu yang tetap harus kamu ingat.

Ayah akan terus menjagamu dan mengawasimu..

meski mungkin tak akan ada lagi amarahku yang tersampaikan langsung kepadamu..

Nak, jika nanti suatu hari Ayah yang lebih dahulu meninggalkanmu,

jagalah selalu ceritamu untuk ayah yah Nak..

berbagilah sedikit jika kamu berkenan. ayah akan senantiasa mendengarkanmu, meskipun nantinya ayah tak akan bisa memberikanmu nasehat.

batas kita terlalu tebal untuk dirimu dapat mendengar suara rentaku.

Nak, jika suatu hari nanti aku tak ada lagi di duniamu

aku mohon, tetaplah selalu kau mengingatku,

berkunjunglah sesekali ke rumah baruku..

lantunkan suara indahmu saat mengucapkan ayat suci Tuhan kita nak..

Karena sungguh, suara indahmu berarti banyak bagiku, terasa menenangkan, terasa melegakan, terasa melapangkan, meskipun tak sampai 5 menit kau lantunkan.

Nak, jika suatu hari rinduku tak terpendam..

maka jangalah kau mengecut ketika aku datang mengunjungimu meskipun hanya dalam dunia tak kasat mata,

percayalah, aku hanya ingin mengingatkanmu.

rinduku sudah tak terbendung lagi.sekiranya luangkanlah sedikit waktumu untuk aku, tak perlu banyak kata yang kau ucapkan.

aku hanya ingin kau datang, melihatmu berkunjung, melenggang indah dengan senyum merekah mampir ke singgasana baruku, singgasana kekal yang tentu saja tak rela aku bagi bersamamu..

Anakku,

ingatlah…

Ayah akan tetaplah sebagai Ayah meskipun kita berbeda dunia.

Untuk anakku, buah hatiku, kebanggaanku, selamanya.

salam rindu dari Ayah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun