Kalian tahu nggak sih kalau bangsa kita ini lagi dijajah? Ups bukan lagi dijajah tentang fisik atau tentang kinerja ya tapi tentang pola pemikiran kali ini kita akan bahas tentang media sosial dan teknologi informasi sebelum itu kita kenalan dulu ya, karena pada dasarnya kan Tak Kenal Maka Tak Sayang. Halo sobat baca Kenalin aku Serly Putri cahyaningtiyas mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan. kali ini aku akan bercerita tentang penggunaan sosial media dalam teknologi informasi seperti yang kalian tahu dalam perkembangan saat ini kemajuan teknologi informasi di dalam media sosial itu sangatlah pesat dan sangatlah luar biasa berkembang di mana Mayoritas penduduk di Indonesia bahkan penduduk di luar negeri pun atau penduduk di dunia sekalipun sangat membutuhkan yang namanya media sosial. Seiring berjalannya waktu media sosial tidak akan lepas dari cengkraman manusia di era generasi milenial saat ini seperti yang kita jumpai tidak sedikit anak-anak bahkan orang remaja dan dewasa itu bisa melepas gawai atau telepon seluler nya di dalam genggaman nya.
 Dan seperti yang kita ketahui bahwasannya Indonesia menduduki peringkat yang lumayan tinggi dalam skala penggunaan media sosial dan mengakses teknologi informasi ini dibuktikan bahwasanya di Asia sendiri itu sekarang menduduki jumlah pemakaian internet terbesar di dunia hal ini memanglah suatu hal yang lumrah terjadi karena perkembangan teknologi informasi sangatlah besar di mana kita bisa mendapatkan segala informasinya secara terang-terangan dan secara gamblang terlebih lagi saat ini adanya internet di seluruh wilayah maka informasi dalam media sosial itu lebih gampang didapat dan lebih gampang untuk dicari, segala macam bentuk informasi kita bisa dapatkan melalui media sosial.
di dalam video film  The Social Dilemma,  mengajarkan kita akan pentingnya berkomunikasi secara langsung dimana pada lazimnya komunikasi itu dilakukan antara percakapan satu orang dengan orang lainnya atau lebih ini bertujuan untuk melatih mental kita melatih gaya motorik dan melatih kesimpatian kita terhadap lingkungan titik karena Manusia kodratnya adalah makhluk hidup yang dimana kita harus bisa bersosial dengan lingkungan bukan hanya dengan dunia maya namun pada dunia keseharian. teman-teman tahu nggak sih di dalam video yang ada di film ini saya menonton banyak sekali pembelajaran yang bisa kita dapatkan tentang dampak penggunaan teknologi informasi dan media sosial pertama itu dari Google saat ini Google itu lebih condong efektif dalam mencari segala hal hal-hal yang dapat kita peroleh dan mencari segala informasi dari berbagai sumber yang bisa kita pelajari segala pencarian ada di dalam Google sehingga kita di mana oleh kemudahan dalam menggapai suatu informasi dulu orang kalau misalnya mau dapat informasi mereka harus cari kesana kesini lihat-lihat Koran baca-baca majalah bahkan tanya-tanya sama orang jarang banget ada yang dapat informasi itu langsung dan secara gamblang kita cari kita tinggal modal ngetik aja kita bisa tahu jawabannya kayak apa.
Di sini ada yang namanya ditemukan dua masalah yang pertama adalah masalah gender yang kedua adalah masalah pemakaian yang pertama kita bahas tentang masalah gender sebenarnya terkait dengan masalah pilihan tadi itu sama kita ambil dua-duanya aja sekaligus ya. Â masalah gender yang pertama adalah laki-laki di mana laki-laki ini lebih cenderung ke dalam teknologi informasi mereka lebih cenderung ke dalam teknologi seperti halnya mereka bermain game bermain game itu menurut mereka sangatlah asik dan sangatlah membuat mereka merasa percaya diri Kenapa demikian karena mereka merasa kalau di dunia biasa di dunia keseharian mereka terasa terkucilkan mereka tidak dihargai ketika mereka bermain game mereka termasuk dalam prestasi yang baik dan unggul mereka akan diagung-agungkan mereka akan dihargai oleh teman-teman mereka sehingga mereka tidak merasa kesepian dalam menggunakan teknologi ini yang mengakibatkan mereka kecanduan.
 Karena pada dasarnya laki-laki adalah makhluk yang introvert beda dengan yang kedua perempuan perempuan itu lebih cenderung aktif dan lebih cenderung bisa terbuka oleh semua kalangan dan ini dibuktikan bahwasanya perempuan itu lebih bisa tampil di dalam media makanya perempuan ini lebih cenderung ke dalam media sosial Kenapa demikian karena media sosial menurut mereka adalah wadah yang pas dan yang layak untuk mereka mengekspresikan keinginan dan kebutuhan mereka mereka lebih suka dikenal banyak orang dan lebih suka disanjung-sanjung banyak orang karena ya itu tadi Kalau laki kan berpikir secara realistis dan logis kalau perempuan itu cenderung blok pakai Perasaan atau pakai hati makanya perempuan itu lebih suka yang namanya mereka dikenal oleh banyak orang sehingga mereka beranggapan bahwa mereka ini diperhatikan.Â
 sebenarnya kalau menurut saya ini bisa menurunkan minat literasi baca anak-anak jadi semakin dipermudah nya media semakin dipermudah nya akses untuk mereka mencari sebuah informasi justru kebanyakan malah disalahgunakan contoh misalnya untuk menyontek ini nggak boleh ya. kemudian penggunaan Facebook disini Facebook yang saya ambil garis besar adalah media komunikasi yang lazim digunakan untuk berinteraksi dengan teman jarak jauh menurut saya kalau misalnya kita pakai Facebook ini bisa membantu kita dalam  menggapai informasi melalui sanak keluarga atau teman-teman kita bisa mencari berbagai informasi juga melalui Facebook Kayak misalnya kita kangen sama teman kita terus kita mau ketemu nggak bisa karena pandemi ini karena kan pandemi ya Kalau dulu kan nggak ada pandemi.
 nah dulu itu Facebook ini dipakai untuk nyari temen-temen untuk silaturahmi untuk mencari sanak keluarga yang jauh untuk informasi atau mencari informasi terkait keberadaan seseorang sekarang Facebook penggunaannya udah luas banget bisa buat jualan selain untuk silaturahmi untuk jualan itu bisa juga untuk mencari informasi di dalam komunitas juga bisa dan sebagainya mencari pekerjaan saya rasa juga bisa kalau lewat Facebook karena kan di setiap lowongan pekerjaan itu biasanya dicantumkan di Facebook Setiap perusahaan ya meskipun ada juga sih yang di web semua kalau untuk perusahaan yang tidak resmi itu biasanya mereka siarin lewat Facebook melalui kolom organisasi-organisasi gitu guys.
 selanjutnya dari film The Social Dilemma ini yang aku ambil adalah penggunaan gadget yang melekat pada diri seseorang itu sangat sulit untuk hilang jadi kita nikah ya kecanduan kayak kecanduan zat adiktif narkoba atau kecanduan sama sabu-sabu atau kecanduan sama miras dan lain sebagainya kecanduan Rokok juga kayaknya sama deh guys.  soalnya Kenapa kalau kita bisa kecanduan sama yang namanya gadget sama yang namanya teknologi informasi itu bakalan sulit untuk kita hilangkan Percaya nggak Aku punya temen nggak temen aku ini punya adik adiknya ini udah kecanduan main game Sampai sampai dia itu mau makan dia mau buang air dia mau mandi itu di kamar enggak mau keluar kamar sampai-sampai ibunya aja bawain keypad untuk dia buang air Enggak ini menurut aku kelebihan sesuatu yang udah parah banget kecanduan nya Bahkan aku melihat di internet saja banyak sekali anak-anak yang yang stres bahkan depresi karena mereka sudah kecanduan ketika orangtua mereka enggak memberikan atau menyita gawai atau PC laptop atau komputer mereka mereka bakalan ngamuk dan mereka nggak terima karena mereka menganggap bahwa temannya mereka ya cuma gawai atau isi laptop atau komputer itu.
 Kalau kecanduan yang kayak gini  itu udah parah banget sih sampai-sampai di dalam video di sosial Dilema ini tuh si Ibu ini naruh dan Nita HP anak-anaknya itu di dalam toples terus mereka pun pas mau makan sama keluarga makan bareng keluarga gitu Itu si anak ini nggak terima kalau HPnya itu disita dan maksudnya ibunya itu baik guys supaya kan kalau waktunya makan ya Makan kalau waktunya Main HP main HP ibunya itu mau kalau anaknya itu lebih disiplin gitu loh ini sebenarnya nggak jauh beda sama kehidupan kita sehari-hari contoh aja orang ke kamar mandi buang air aja bawa HP orang mau makan aja harus pegang HP juga sampai semua aktivitas kayaknya enggak bisa jauh kalau tanpa HP semua orang udah kecanduan sama yang namanya HP. teknologi informasi kalau seandainya kita nggak bisa bijak dalam mengambil situasi dalam mengambil manfaatnya maka kita akan Terbelenggu dengan yang namanya  kegiatan negatif atau dampak negatifnya.
Di dalam sebuah jurnal aku lihat dan aku baca kalau seandainya di Amerika Serikat itu anak-anak remajanya sangat jarang sekali menggunakan internet atau menggunakan media sosial dalam keseharian. Kenapa demikian Padahal di dalam negara mereka itu kecepatan internetnya itu sangat cepat tapi mereka tidak dimanjakan dengan adanya internet tersebut Bahkan mereka lebih mudah untuk interaksi ke dalam masyarakat daripada berinteraksi dalam media Maya atau media sosial karena mereka sadar bahwasanya pentingnya dalam bermasyarakat itu sangat dibutuhkan.Â
Tau gak sih tingkat depresi seseorang itu paling tinggi diakibatkan dengan adanya teknologi informasi atau media sosial Dimana mereka lebih jarang untuk mengekspresikan diri mereka mereka juga jarang meluapkan emosi mereka dan mereka cenderung memendam semua masalah di dalam diri mereka sendiri saking kecanduannya dengan yang namanya media sosial dan teknologi informasi ini adalah dampak buruk yang terjadi apabila kita tidak selektif dalam mencari lingkungan yang bisa kita bilang sebagai zona nyaman di dalam diri kita sendiri kalau mau terus-terusan kayak gini gimana ke depannya diri kalian akan berkembang karena  kalian cuma lihat dari satu sisi bukan dari sisi lain dan Kalian juga nanti akan merasa ragu untuk mengambil sebuah keputusan.
 Nah aku lanjutin yang di sosial Dilema tadi,  di dalam  video itu itu anaknya ini ngambil Palu terus mecahin toplesnya itu untuk ambil hp-nya sehingga salah satu handphone saudaranya yang sama-sama disita sama ibunya ini pecah layarnya dan saking pasrahnya ibunya ,ibunya ini sampai bilang  kalau seandainya kamu bisa melepaskan gadget Mu dalam hidupmu beberapa hari maka ibunya ini akan kasih dia layar handphone yang baru Nah ini disetujui sama anaknya tapi kayaknya lama-lama bosen ya guys kalau nggak megang HP atau nggak bisa megang teknologi informasi sebentar aja.
 pengalaman aku pada saat aku bermediasi dengan diri aku sendiri aku menjalankan keseharianku tanpa adanya media sosial Aku mereka diriku sendiri dan membuat diriku sibuk Akan dunia nyata kan aku SMA itu aku sama sekali nggak punya Instagram itu tahun 2017 berapa itu aku lakukan karena aku lihat teman-teman aku itu kecanduan mereka setiap saat ada kelas mereka foto-foto mereka selfie-selfie Mereka nggak mendengarkan guru ngomong mereka nggak sadar akan kehidupan yang nyata semua trend mereka ikutin demi mendapatkan konten yang baik dan mendapatkan follower yang baik padahal sejatinya adalah kualitas diri seseorang itu bukan diukur dari viewers Tapi diukur dari kemampuan dan intelektual serta akhlak seseorang .
Kemudian waktu aku masuk kuliah itu 1 semester bener-bener aku gak pegang yang namanya sosial media aku buka-buka itu cuma buka WhatsApp itu juga karena aku balesin temen-temen aku aku balesin grup-grup aku lewat WhatsApp. karena kenapa menurut aku pada saat itu sosial media itu lagi nggak penting-penting banget buat aku dan aku juga mau istirahat dari yang namanya Dunia Fana atau dunia yang nggak asli . aku menyejukkan pemikiranku aku membuka pemikiranku untuk orang luas dan untuk lingkungan sekitar itu bener-bener nyaman bener-bener damai nggak ada yang namanya lihat postingan orang langsung wah panas nih postingannya begini begini begini begini ya sebenarnya itu nggak harus kita pikirkan. Â jadi menurut aku kayak kita ini kecanduan media sosial bukannya malah jadi baik malah jadi buruk itu siang selama ini aku temui di dalam kalangan aku dan di dalam kalangan teman-teman aku bener-bener yang namanya Aku puasa megang sosial media dan aku cuma memanfaatkan teknologi informasi itu buat cari cari informasi cari-cari berita aja kalau pun aku jenuh aku nonton YouTube dan itu pun Biasanya aku nonton yang sesuai sama Hobi aku Kebetulan aku suka masak dan aku suka cari tahu tentang edit edit foto edit edit video aku cari di situ.
 jadi segimana kitanya aja dalam waktu dan gimana kita aja dalam membentengi diri kita supaya kita nggak kecanduan sama yang namanya teknologi informasi dan media sosial kalau kita salah teknologi informasi itu dan media sosial itu bisa jadi bomerang buat kita, lucunya pada saat kita ngasih tahu ke orang lain orang lain itu kayak Acuh banget sama apa yang kita omongin padahal dalam keseharian mereka mereka suka sama apa yang mereka lakuin Nah itu tadi Plus minusnya kita pakai informasi yang ada di dalam media sosial sebenarnya kalau diambil garis positifnya ini itu nggak jauh beda sama kita belajar dalam keseharian dalam sekolah dalam berkehidupan kalau positifnya adalah kita lebih mudah untuk dapat informasi kita lebih mudah untuk berinteraksi dan kita lebih mudah untuk berkembang kenapa bisa demikian sekarang ini generasi milenial atau generasi Z ini punya kelebihan di dalam media Mereka cenderung lebih berani dibandingkan generasi sebelum sebelumnya Nah dari sini makanya kalau misalnya kita pakai media sosial Buatlah media itu sebagai wadah kekreatifan kita sekarang pilih kita yang mengendalikan teknologi atau teknologi yang mengendalikan kita pesan aku satu lagi adalah bijaklah dalam menggunakan segala media bijaklah dalam memanfaatkan segala yang ada karena kita sudah dimudahkan oleh zaman dan kita sudah dimudahkan oleh teknologi Jangan sampai kita Terbelenggu dengan apa yang sudah mempermudahkan kerja kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H