Mohon tunggu...
Serly dinda
Serly dinda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi FIS Sosiologi UNJ 2017

Selanjutnya

Tutup

Film

Drama Korea sebagai Tindakan Rekreasi #DirumahAja pada Masa Pandemi Covid-19

3 Mei 2020   19:51 Diperbarui: 3 Mei 2020   19:53 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini dunia tengah di hebohkan oleh mewabahnya virus Corona atau Covid-19. membuat banyak orang di dunia, termasuk Indonesia, memilih untuk melakukan karantina atau isolasi mandiri di dalam rumah atau yang pada saat ini di kenal dengan istilah #DirumahAja. #DiRumahAja menjadi trending selain itu juga muncul beberapa istilah yang trending di media social seperti Instagram, Twitter, Facebook, dll seperti Social Distancing, Lockdown, Flattening the curve, PDP, ODP, OTG, dan masih banyak lagi. Istilah-istilah  tersebut pun muncul setelah beberapa kota besar di Indonesia menerapkan work from home, sekolah diliburkan, dan tempat ibadah ditutup serta semakin banyak nya korban korban yang terserang virus Corona.

Penyakit yang disebabkan oleh coronavirus jenis terbaru ini telah memakan ribuan korban jiwa dan penularannya terjadi dengan begitu cepat, bahkan virus ini tidak pandang bulu menyerang korbannya. Menurut pakar di The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dengan social distance bisa memperlambat ataupun menghentikan penyebaran penyakit yang ditularkan dari orang ke orang jika dilakukan dengan cara yang tepat.

Anjuran untuk tetap di rumah sebisa mungkin selalu dipatuhi agar penyebaran Corona tidak makin meluas dan segera berhenti. Anjuran tersebut bukan hanya untuk para orang tua dan lansia yang memiliki daya tahan tubuh lemah serta mereka yang sudah memiliki berbagai macam jenis penyakit di tubuhnya akan tetapi, Pemerintah juga memberikan peringatan dan menganjurkan kepada para anak muda agar tetap waspada terhadap virus Corona (COVID-19). Meskipun memiliki daya tahan tubuh yang baik, anak muda bisa terjangkit virus Corona, tanpa gejala.

Menurut Anies Baswedan saat di wawancara melalui konten  podcast di channel youtube Deddy Corbuzier menjelaskan bahwa penularan tertinggi virus ini pada usia 20 sampai 40 tahun. Banyak di ketahui mereka yang biasa terjangkit virus ini biasanya akan mengalami sejumlah gejala awal. Mulai dari batuk kering, demam 37,5 derajat, badan lelah hingga sesak nafas. Namun, pemerintah menjelaskan bahwa gejala ini bisa juga tak dirasakan oleh mereka yang ada di kelompok umur muda.

Di Indonesia, sejauh ini sudah hampir dua pekan kebijakan yang mengarahkan masyarakat untuk "bekerja dari rumah" atau "belajar di rumah"  atau #DiRumahAja ini dilaksanakan. Mengingat pandemi corona belum mereda dan penularan masih terjadi, masa isolasi diri di rumah kemungkinan besar masih akan berlangsung lama. Hanya, tidak sedikit dari kita yang merasa bosan lantaran harus tetap di rumah selama masa karantina. Hal ini terutama di rasa kan para kawula muda dalam masa #DiRumahAja.

Kehidupan remaja yang biasanya sangat aktif dan dipenuhi berbagai aktivitas sosial, kini harus ditunda karena melakukan karantina. Dengan penutupan sarana Pendidikan, beberapa acara yang dibatalkan, atau sekedar nongkrong dan nonton bioskop sebagai penghilang jenuh. Dalam masa Pandemi ini banyak remaja kehilangan beberapa momen terbesar dalam kehidupan muda mereka.

Bagi kawula muda yang dalam kesehariannya sering melakukan kegiatan di luar rumah maupun senang bertemu dengan orang banyak, #diRumahAja berpotensi menimbulkan kebosanan bahkan gangguan kesehatan mental. Setiap orang perlu menjaga kesehatan mental nya untuk menghindari keluhan fisik yang muncul akibat stres. gangguan mental di tengah pandemi penyakit yang ditimbulkan oleh virus novel corona tersebut.

Beberapa gangguan mental yang kerap timbul dewasa ini misalnya mudah terbawa emosi, stres, cemas berlebihan, depresi, dan sebagainya. Kecemasan dan gangguan mental kemudian akan menimbulkan ketidakseimbangan di otak, yang pada akhirnya timbul menjadi gangguan psikis, atau disebut juga psikosomatik. 

Ketika seseorang mengalami gejala psikosomatik, maka ia bisa merasakan gejala seperti penyakit COVID-19, yakni merasa demam, pusing, atau sakit tenggorokan, padahal suhu tubuhnya normal. Selain itu Karena, ketika seseorang stres, maka akan menimbulkan sistem imun dalam tubuh akan berkurang. Ini akan menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit.

Untuk menghindari kejenuhan di masa pandemi hal tersebut para kawula muda dapat menghibur diri dengan memasak dirumah, menonton dirumah, dan melakukan hal-hal positif lainnya. Menonton dirumah salah satu bentuk rekreasi yang di lakukan kawula muda salah saunya Drama Korea yang Sedang Trend di kalangan Kaum milenial di masa pandemic.

Terlebih Sudah jadi rahasia umum drama Korea memiliki penggemar setia nan bejibun. Namun seperti masa saat-saat pandemi melanda seperti saat ini, ketika bioskop tutup dan televisi hanya berisi berita wabah corona, drama Korea menjadi pilihan pelarian merehatkan pikiran dan mental para kaum milenial.

Pandemi menjadi kesempatan emas bagi penggila drama Korea untuk memuaskan diri menyaksikan judul demi judul di dalam rumah. Kemudian tidak sedikit banyak bermunculan platform link bodong untuk menonton drama korea yang sedang in di masa pandemic Covid-19. Meskipun Link ini bodong tetapi masih banyak masyarakat yang mengaksesnya untuk menonton drama korea yang belum ada di situs resmi. Kebanyakan aplikasi drama korea yang resmi cenderung tayang belakangan setelah link situs bodong tersebut tayang,

Selain jalan cerita nya yang menarik, Tema dan genre yang beragam, Totalitas dalam melakukan produksi, setiap episodenya tak terlalu Panjang dan juga tidak bertele tele, selain itu Drama Korea atau Drakor istilah trend nya membawa para penikmatnya seakan mengikuti dan berada dalam drama tersebut. 

Tidak cukup berhenti sampai disitu Drama Korea atau drakor saat ini menjadi 'virus' bagi bagi anak muda yang pada awalnya kebanyakan penontonnya adalah kaum perempuan namu di masa-masa pandemic saat ini kaum laki laki pun turut menonton Drama Korea untuk menghilangkan kejenuhan. Aktor dan aktris yang ganteng dan cantik hingga jalan cerita membuat anak muda jaman now menyukai drama Korea.

Tidak sedikit penonton Drakor yang ikut terbawa perasaan atau Baper, Halu dan juga tersihir tetap di depan layar bahkan terkadang membuat lupa waktu dan sedikit melupakan fenomena Covid-19. pada saat menonton Drama Korea, untuk itu tidak sedikit dari mereka yang rela menghabiskan quota karena semakin penasaran dibuat setiap episodenya untuk menonton drama korea favorite mereka . 

Yang lebih parah, mereka para pecinta drakor ini bisa menyelesaikan berpuluh-puluh episode dalam satu malam saja. Daebak! Fenomena yang terjadi berkaitan dengan drama Korea ini menjadikannya sebagai tontonan yang bikin candu terlebih di masa Pandemi saat ini makin bertambah kawula muda yang menjadikan drakor sebagai rekreasi di saat #DiRumahAja pada masa pandemi Covid-19.

Fenomena nonton dan tergila-gila pada Drama Korea di masa Pandemic ini tidak hanya terjadi pada masyarakat biasa, Para influencer atau Selebgram muda di antaranya seperti Arief Muhammad, Ardinhai dan Vicky Alaydrus pun baru-baru ini mengisi dan memenuhi Story Instagram mereka dengan kecanduan menonton Drama Korea di masa masa pandemic Covid-19 ini. Meski begitu tidak sedikit juga orang yang memiliki stigma negative soal Drama Korea. Mereka memandang sebelah mata tak jarang juga yang mengkritik, mengkomentari atau mencemooh para penggemar drama korea.

Popularitas Drama Korea di Indonesia saat ini sangat tinggi terlebih dimasa masa pandemic ini beberapa judul drama korea yang trend pada masa pandemic di tengah Kaum milenial yang menguras emosi, tangis dan tidak sedikit mencapai tingkat ke haluan di antaranya, Crash Landing On You drama korea ini sebanyak 16 episode ini berhasil mencetak rating penonton sebesar 21,68% dan membawanya menjadi drama korea dengan rating tertinggi kedua ditayangkan di TV kabel. 

Drama ini menceritakan kisah cinta seorang perempuan asal Korea Selatan, Yoon Se Ri (Son Ye Jin), dengan Ri Jeong Hyeok (Hyun Bin), tentara asal Korea Utara. Banyak adegan lucu, menegangkan hingga mengharukan yang bisa membuat kamu lupa waktu ketika nonton drama tersebut.

Selain itu Itaewon Class menjadi salah satu perbincangan para pencinta drama Korea di Indonesia. Film drakor ini dibintangi Park Seo Joon, Kim Dong Hee, Kim Da Mi, dan Kwon Nara. Film drakor yang satu ini menceritakan tentang kesenjangan antara si kaya dan si miskin, balas dendam, hingga bagaimana cara memaknai hidup. Menonton drama Korea Itaewon Class ini akan memberikan kamu banyak pelajaran mengenai kehidupan. Drama Korea terbaru 2020 berikutnya adalah drakor berjudul The World of The Married yang menceritakan tentang kehidupan pernikahan yang penuh konflik yang bisa membuat merasa lebih berwarna saat menjalani masa karantina di rumah.

Meski terjadi perubahan Gaya Hidup setidaknya dengan memasak beberapa masakaan dan cemilan untuk menonton Drama korea  dapat sedikit mengurangi kebosanan dan menghilangkan stress pada saat  #DiRumahAja. Selain itu dapat sedikit membatasi diri dari paparan berita dan media sosial yang dipenuhi oleh informasi seputar COVID-19. Apalagi tidak semua informasi dan berita yang kita lihat atau baca di TV dan di internet adalah benar. Untuk menghindarkan diri dari berita tidak benar atau hoax, kamu perlu membaca referensi dari website resmi pemerintah dan WHO.

Membaca atau melihat banyak berita menyedihkan dan menakutkan seputar COVID-19 akan membuat kita semakin putus asa, stress, bahkan depresi. Karena hal tersebut Setiap orang perlu menjaga kesehatan mental untuk menghindari keluhan fisik yang muncul akibat stres. Karena, ketika seseorang stres, maka sistem imun dalam tubuh akan berkurang. Ini akan menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit.

Mencari rekreasi yang dapat menghibur itu penting pada saat melakukan karantina mandiri Jika hal ini dilakukan, diharapkan jumlah orang yang terinfeksi tidak melonjak sehingga sistem kesehatan rumah sakit diharapkan tidak overkapasitas dan dapat melayani pasien dengan seoptimal mungkin. Untuk itu penting untuk menghadirkan kesadaran kawula muda untuk tetap #diRumahAja sebagai bentuk bela negara dan saling mendukung terhadap sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun