Mohon tunggu...
Serly Septriana
Serly Septriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

BELAJAR MUDAH UNTUK HAL YANG LUAR BIASA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Koperasi Masyarakat menjadi Pilihan Untuk Bertahan Hidup di Era Pandemi Covid-19

24 Maret 2022   23:10 Diperbarui: 24 Maret 2022   23:12 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KOPERASI MASYARAKAT MENJADI PILIHAN UNTUK BERTAHAN HIDUP DI ERA PANDEMI COVID 19

Oleh : Serly Septriana 

Pendidikan Sosiologi 

Universitas Negeri Jakarta 

LATAR BELAKANG:
Pandemi covid-19 ini sangat berdampak pada aspek kesehatan masyarakat. Dimana Pandemi covid-19 ini menyerang imun tubuh manusia secara cepat. Hal tersebut membuat para dokter dan ilmuan-ilmuan bidang Kesehatan saling bekerja sama dalam menaggulangi pandemi covid-19, yaitu dengan cara memberikan perawatan dan menciptakan obat dalam mematikan virus tersebut. Namun karena penyebearana virus tersebut menyebar secara pesat terhadap masyarakat di dunia hal tersebut menyebabkan kewalahan bagi tenaga medis dalam menanggulangi pandemi covid-19.

Penyebaran virus covid-19 sangat berkembang dengan pesat hal itu menyebabkan terjadinya ketidak stabilan yang terjadi di negara-negara di dunia. Dengan adanya pandemi virus covid-19 ini oleh karena itu pemerintah di Negara-negara di seluruh dunia. Termasuk negara Indonesia membuat kebijakan dalam menanggulangi pandemi covid-19, yaitu dengan membatasi aktifitas masyarakat. Kebijakn tersebut adalah dengan di berlakukannya PPKM dan PSBB di Indonesia. 

Dengan adanya kebijakan tersebut di harapkan masyarkat dapat mengurangi aktifitas di luar rumah sehingga dapat menanggulangin dalam penyebaran virus covid-19 ini.

Namun setiap kebijakan yang di berlakukan pemerintah pasti memilik 2 dampak yaitu dampak positif dan dampak negative. Seperti kebijakan yang di berlakukan pemerintah, yaitu PSBB dan PPKM. 

Dimana dampak positifnya adalah dengan terbatasanya aktifitas yang dilakukan masyarakat maka hal tersebut dapat menanggulangi penyebaran virus covid-19 di masyarakat namun hal tersebut juga menimbulkan dampak negative yaitu dengan adanya kebijakan tersebut yaitu dimana terjadinya perubahan secara cepat, yaitu seperti dengan adanya kebijakan PSBB dan PPKM membuat beberapa perusahan dan Instalasi menggunakan kebijakan work from home dan pembelajaran jarak jauh serta terbastasnya. Yang menyebabkan terbatasnya dalam melakukan masyarakat dalam melakukan segala hal. 

Hal tersebut menyebabkan masyarakat serta perusahaan mengalami penurunan omset dari pendadapat sebelumnya hal tersebut membuat perusahaan dan masyarakat melakukan kebijakan dalam menanggulangi penurunan omset tersebut.
 
DAMPAK:

Dengan adanya pandemic covid-19 membuat perekonomian di negara menurun hal itu disebabkan dengan adanya penurunan omset yang terjadi. Hal tersebut menyebabkan beberapa perusahaan mengambil kebijakan PHK terhadap karyawannya demi menanggulangi keuangan di perusahaaan. Serta bagi masyarakat sendiri dengan adanya kebijakan PSBB dan PPKM menyebabkan terbatasnya kegiatan yang dilakukan oleh masyarkata sehingga hal tersebut menyebabkan masyrakat yang memiliki usaha kecil atau umkm juga mengalami penurunan omset pada usaha tersebut dikarenakan terjadinya penurunan omset sehingga tidak terjadinya balik modal dalam usahanya.

Dengan adanya PHK yang dilakukan perusahaan maka masyarakat yang berkerja akan mengalami pengangguran serta terjadinya peningkatan pengangguran. Terjadinya kebijakan PHK yang terjadi di masyarakat. Membuat masyarakat harus berhemat terhadap pengeluaran setiap harinya di karenakan tidak adanya pemasukan yang diterima masyarakat karena tidak bekerja. Oleh karena itu hal tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan kemiskinan di masyarakat.
 
SOLUSI:
Dengan adanya Kebijakan PSBB dan PPKM yang menyebabkan penuruan ekonomi masyarakat yang mendorong terjadinya PHK yang telah di berlakukan pada perusaahan bahkan turut memberi dampak pula terhadap penurunan omset bagi usaha-usaha kecil yang dibangun masyarakat maka hal tersebut perlu adanya pemberdayaan masyarakat yang bergerak pada pendidikan dalam bentuk pelatihan, workshop, serta turut memberikan bantuan peminjaman modal yang akan di berikan kepada masyarakat nantinya. Hal tersebut di berikan sebagai acuan modal awal masyarakat dalam meningkatkan perekonomian keluarga. Dengan adanya hal tersebut membuat masyarkat termotivasi dalam meningkatkan perekonomian keluarga.

Pemberdayaan serta dorongan peminjaman modal sangat di perlukan, karena sebagai bentuk reaksi yang diberikan oleh pemerintah dalam mengatasi dari dampak pengangguran besar-besaran yang tengah terjadi. Pemerintah khususnya kementrian sosial yang bergerak pada pemberdayaan masyarakat akan turut menuju lapangan dan mengamati isu masalah sosial dan kebutuhan skill apa yang perlu dikembangkan dan berpotensi dapat membantu masyarakat mengangkat perekonomian dirinya maupun masyarakat setempat. Dinas sosial akan menurutkan tim agen khusus dalam menganalisis dan mengevaluasi sumber daya dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat dan wilayah yang akan menjadi sasaran pemberdayaan. 

Tak lupa masyarakat diluar yang turut diajak menjadi relawan wilayah tersebut dapat membantu agen sosial dalam mendata perihal wilayah tersebut. Setelah pendataan dan perizinan selesai, maka waktunya pihak penyelenggara yang terdiri dari agen sosial bersama relawan turut ke lapangan dan mulai mengajak masyarakat secara aktif berdiskusi perihal perancangan rencana program pemberdayaan ini sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh mereka dan meminimalisir adanya program atau bantuan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan potensi masyarakat.

Selain itu pemerintah dan masyarakat perlu adanya penganalisisan yang dilakuan terhadap factor-faktor yang menajadi penyebab permasalahan sosial tersebut hal itu diberlakukan untuk mempersempit kegagalan dan memperbesar peluang kebijakan yang di berlakukan pemerintah. Apabila kita berfokus pada suatu wilayah yang akan kita beri kebijakan tersebut maka kita perlu menganalisis lingkungan sekitar wilayah tersebut. Hal apa yang dapat dijadikan sebagai focus dalam membangun perekonomian keluarga. Salah satunya adalah misalkan karakteristik yang dimiliki oleh masyarakat yang menjadi sasaran kita ternyata mayoritas merupakan seorang pengusaha makanan atau penjual makanan dan berada di lingkungan yang memiliki banyak UMKM yang bergerak pada bidang makanan seperti adanya masyarakat yang berjualan kripik singkong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun