8. Menekankan Perlunya Pelatih an Pengawas (Supervisor Training).
9.Menyelenggarakan Hari Tanpa Cacat (Zero Defects Day).
10. Penyusunan Tujuan (Goal Setting).
11.Penghapusan Sebab Kesalahan (Error Cause Removal).
12.Pengakuan (Recognition).
13.Mendirikan Dewandewan Mutu (Quality Councils).
14. Lakukan Lagi (Do It Over Again). (Chaeriah 2016)
Maka dari itu, dengan berbagai permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan, gagasan zero defect yang dikemukakan oleh Philip B. Crosby, dimana suatu kegagalan, kesalahan, dan kekurangan dalam instansi dapat dihilangkan jika suatu instansi berkeinginan untuk menghilangkan dan merubah hal tersebut dengan memperbaiki sistem kepemimpin manajemennya dimulai pada saat akan dijalankannya suatu proses. Gagasan zero defect ini dapat digunakan sebagai solusi untuk lebih berhati-hati dalam mengambil langkah awal demi terciptanya sebuah pembaharuan dalam sistem pendidikan, yang harus didasari oleh kepemimpinan manajemen yang baik serta sistematis. Maka dari itu, Quality Vaccine dan Crosby's Fourteen Steps to Quality Improvement menjadi alternatif dalam mendukung pengimplementasian gagasan zero defect. Sehingga, akan menghasilkan kepuasan terhadap pelanggan dengan pendidikan yang bermutu.
DAFTAR PUSTAKA
Chaeriah, Ella Siti. 2016. "MANAJEMEN BERBASIS MUTU." urnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana 2-7.
Fitri, Siti Fadia Nurul. 2021. "Problematika Kualitas Pendidikan di Indonesia." Jurnal Pendidikan Tambusai 1618-1619.