Mohon tunggu...
Serly Indri Fikriani
Serly Indri Fikriani Mohon Tunggu... Lainnya - Helloo

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membandingkan Kecerdasan Akademik dari Kapasitas Universal Berbeda dengan Motivasi

30 Desember 2021   05:21 Diperbarui: 30 Desember 2021   05:51 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seorang anak dapat bebas mengeksplor kemampuan mereka. Penyesuaian terhadap masyarakat merupakan hal yang harus dilakukan. Namun dari hal tersebut, bukan berarti menjadikan patokan penuh orang tua untuk menentukan prestasi seorang anak. 

Sejalan pula pada pernyataan John Dewey yang mengartikan pendidikan adalah memberikan kesempatan untuk hidup dan hidup adalah menyesuaikan diri dengan masyarakat. Menyesuaikan bukan berati menyamakan diri dengan masyarakat.

Definisi pendidikan menurut Dewey diinterpretasikan sebagai suatu bentuk proses, dimana masyarakat berusaha mengenal dirinya. Proses ini dapat terbangun maksimal dengan dorongan dalam lingkungan sosialnya. 

Dalam setiap pelaksanaannya, pendidikan akan selalu berkaitan dengan masalah kewajiban dan hak manusia dalam suatu komunitas yang salah satunya adalah hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.

Konsep demokrasi pendidikan yang dirumuskan oleh Dewey adalah mengenai kebebasan pendidikan. Kebebasan dalam pendidikan karena individu lebih didominasi oleh hasrat alamiah. 

Hasrat yang tinggi tersebut mampu memunculkan rasa kasih sayang, keramahan, serta beberapa watak yang menonjol (Setiyadi,2010). Namun, dengan adanya kapasitas secara universal menjadikan seorang anak kian jauh dari nilai-nilai demokrasi pendidikan tersebut. 

Pengalaman dan kebebasan adalah alat emosional yang menumbuhkan keinginan seseorang. Oleh karena itu, bukan dengan kondisi terikat dengan patokan universal prestasi akademis, namun seorang anak juga dilandasi dari pengalaman dan kebebasan yang mereka bentuk untuk mengarahkan pada kemampuan tiap individunya.

Salah satu bentuk kebebasan yang tetap penting adalah kebebasan intelegensi, kebebasan mengamati dan menilai yang dilakukan atas banyak tujuan yang benar-benar berharga. 

Dari hal tersebut, seorang anak dapat memahami potensi yang dimiliki secara pribadi. Unsur dasar kebebasan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan yang mencakup kebebasan dalam berfikir, memiliki keinginan, dan tujuan yang dicapai (Setiyadi,2010).

Oleh karena itu, memberikan motivasi pendidikan bukan sepenuhnya dilakukan dengan membandingkan dengan orang lain. Berkompetisi dan mengikuti arus lingkungan sekitar memang perlu dilakukan. 

Namun bukan dengan memegang kendali penuh dengan mengikuti kapasitas yang digenggam secara universal. Impian adanya pendidikan yang bermutu dapat terwujud sejalan dengan demokrasi pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun