Mohon tunggu...
serli yuniati ningrum
serli yuniati ningrum Mohon Tunggu... -

PERFEKSIONIS, INTROVERT

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perkembangan Anak 3 Tahun

12 November 2016   23:04 Diperbarui: 12 November 2016   23:28 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Urie Bronfenbrenner(dalamPapalia, et.al., 2004; Nuttal, Romero&Kalesnik,1992) perkembangan psikososial anak tiga tahun pertama dipengaruhi oleh lingkungan sistem mikro dalam keluarga, sekolah maupun lembaga kesehatan (rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat maupun poli klinik). Lingkungan kehidupan pertama yang memberi pengaruh besar bagi perkembangan emosional anak adalah keluarga. Orangtua merupakan orang orang penting yang langsung berhubungan dengan anak. Selanjutnya anak akan berhubungan dengan lembaga pendidikan untuk mengembangkan kecerdasan dan lembaga kesehatan untuk mencapai keseimbangan tubuh yang sehat.

Dalam lingkungan keluarga, pengaruh signifikan terhadap perkembangan emosional anak ditandai dengan dua kutub yang saling bertentangan antara satu dengan yang lain. Artinya bila kondisi keluarga memberikan kesempatan yang positif bagi anak, maka akan menumbuh-kembangkan emosi yang stabil. Sebaliknya bila lingkungan keluarga tidak memberi jaminan yang positif maka akan berakibat perkembangan emosi yang cenderung negatif, labil dan abnormal. Maka dari itu diperlukan kualitas orang tua yang baik. 

Perhatian orang tua adalah yang paling penting dalam tumbuh kembang seorang anak, dengan didampingi dan diperhatikan oleh orang tua, seorang anak akan merasa dihargai. Dia akan semakin bersemangat menunjukkan bakat-bakat dan prestasinya karna ia ingin lebih dipehatikan lagi. Respon baik orang tua akan keterampilan anak juga membantu mengembangkan keterampilan tersebut, karna tidak jarang orang tua tidak memberikan respon baik terhadap prestasi atau pencapaian-pencapaian seorang anak, sehingga menimbulkan rasa kecewa yang menimbulkan rasa malas pada anak untuk meningkatkan bakat dan prestasinya.

3 tahun pertama adalah masa dimana seorang anak memiliki tingkat keaktifan yang tinggi, mereka cenderung memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi, sehingga mereka sering bertanya kepada orang dewasa tentang apa yang mereka lihat, bahkan mereka menanyakan hal tersebut berkali-kali. Disinilah diharapkan peran orang tua agar tetap bersabar menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan anaknya, karna dengan begitu tingkat kecerdasan mereka akan bertambah. Orang tua juga bisa memberikan kegiatan-kegiatan yang positif kepada anak berumur 3 tahun seperti, memasukkannya pada Playgroup, kursus berenang, bernyanyi atau yang lain. Sehingga potensi anak bisa dilihat lebih dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun