Generasi Z juga dikenal sebagai Gen Z, adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka adalah generasi setelah Generasi Milenial dan sebelum Generasi Alfa. Karakteristik dari generasi ini antara sebagai berikut:Â
- Tumbuh di era teknologi yang berkembang pesat dan sangat akrab dengan teknologi, internet, dan media sosial.
- Gen Z dikenal memiliki kemampuan yang kreatif dan inovatif, serta memiliki ambisi yang tinggi untuk meningkatkan diri sendiri.
- Memiliki jiwa toleransi yang tinggi dan terbuka dengan perbedaan, termasuk ras, agama, orientasi seksual, dan identitas gender.
- Gen Z peduli dengan masalah sosial dan berpartisipasi dalam berbagai kampanye dan aksi untuk meningkatkan kesadaran dan inklusi sosial.
- Senang berekspresi dan menggunakan media sosial untuk berbagi pendapat dan ide
Kesetaraan gender dan inklusi sosial adalah dua konsep yang terkait dan saling berhubungan dalam meningkatkan keadilan dan kesempatan bagi semua individu, tanpa memandang gender, latar belakang sosial, atau karakteristik lainnya. Kesetaraan gender dan inklusi sosial saling berhubungan dalam meningkatkan keadilan dan kesempatan bagi semua individu. Kesetaraan gender memastikan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama, sedangkan inklusi sosial memastikan bahwa semua individu, termasuk mereka yang terpinggirkan, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi. Dengan demikian, kesetaraan gender dan inklusi sosial menjadi bagian integral dari upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
Peran Gen Z dalam meningkatkan kesetaraan gender dan inklusi sosial telah menjadi sangat signifikan dalam masyarakat modern. Berikut adalah beberapa aspek penting yang menunjukkan bagaimana Gen Z berkontribusi pada perubahan sosial ini:
- Pemahaman Inklusi dan Keadilan Gender :Gen Z dikenal memiliki toleransi tinggi terhadap perbedaan, termasuk ras, agama, orientasi seksual, dan identitas gender. Mereka memahami pentingnya inklusi dan keadilan gender, serta berperan dalam mempromosikan masyarakat yang lebih adil dan terbuka.
- Aktivisme Daring dan Media Sosial: Gen Z menggunakan kekuatan media sosial untuk menarik perhatian pada isu-isu sosial seperti kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan perubahan iklim. Aktivisme daring mereka tidak hanya tentang membagikan opini, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan memobilisasi tindakan nyata.
- Pendidikan dan Penyadaran: Gen Z memahami kekuatan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan akses ke pendidikan. Mereka mendukung inisiatif-inisiatif yang memastikan setiap individu memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau geografis
- Kampanye dan Aksi: Gen Z berpartisipasi dalam berbagai kampanye dan aksi untuk meningkatkan kesadaran gender dan inklusi sosial. Mereka mendukung organisasi yang ada dan menginspirasi perubahan melalui aksi di sekolah, kampus, dan media sosial.
- Pemilihan Pemimpin dan Politik: Gen Z juga berpotensi membawa perspektif dan inovasi baru dalam dunia politik, serta mewakili suara generasi muda dalam pengambilan keputusan politik. Mereka memperhatikan isu lingkungan hidup, kesetaraan gender, dan keadilan sosial yang dapat mempengaruhi agenda politik dan pilihan kandidat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H