Sekutu masuk ke Indonesia melalui beberapa pintu wilayan indonesia terutama daerah yang merupakan pusat pemerintahan pendudukan jepang seperti jakarta, semarang, dan surabaya. Setelah PD II, terjadi perundingan Belanda dengan Inggris di London yang menghasilkan Civil Affairs Agreement, isinya tentang pengaturan penyerahan kembali Indonesia dari pihak  Inggris kepada Belanda, khususnya yang menyangkut daerah sumatra sebagai daerah yang berada di bawah pengawasan SEAC.
Kondisi perekonomian negara masih sangat memprihatinkan, sehingga terjadi inflasi yang cukup berat. Hal ini dipicu karena peredaran mata uang rupiah jepang yang tidak terkendali, sementara nilai tukarnya sangat rendah. Pemerintah indonesia sendiri tidak biasa melarang  beredarnya mata uanh tersebut, mengingat indonesia belum memiliki mata uang sendiri , sementara kas pemerintah kosong, waku itu berlaku tiga jenis mata uang yaitu De Javaesche Bank, uang pemeritah Hindia Belanda, dan mata uang rupiah Jepang. Bahkan setelah NICA datang ke Indonesia juga memberlakukan mata uang NICA.Â
Kondisi perekonomian inj semakin parah karena adanya blokade yang dilakukan belanda. Belanda juga terus memberi tekanan dan teror terhadap pemerintah Indonesia. Inilah yang menyebabkan jakarta semakin kacau, sehingga pada tamggal 4 januari 1946 ibu kota indonesia pindah ke Yogyakart. Pada 1 oktober 1946 indonesia mengeluarkan uang RI yang disebut ORI , uang NICA dinyatakan sebagai alat tukar yang tidak sah.
Struktur kehidupan masyarakat mulai mengalami perubahan, tidak ada lagi diskriminasi. Semua memiliki hak dan kewajiban yang sama. Sementara dalam hal pendidikan pemerintah mulai menyelenggarakan pendidikan yang diselaraskan dengan alam kemerdekaan, menteri pendidikan dan pengajaran juga telah di angkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H