Proses menuntun yang dilakukan guru untuk memerdekakan belajar murid akan cepat terealisasi dengan program-program sekolah yang berdampak pada murid. Program-program sekolah yang mengarahkan dan menuntun murid untuk bisa hidup sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Segala potensi yang dimiliki murid akan berkembang secara maksimal dengan adanya program yang berdampak pada murid.
Kaitannya dengan Nilai dan Peran guru penggerak
Jika dikaitkan dengan nilai-nilai dan peran guru penggerak, sebagai pemimpin pengelolaan sumber daya harus memiliki nilai positif dalam kapasitas  seorang pendidik seperti Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, berkebinekaan global, bergotong royong, kolaboratif, inovatif dan kreatif.
Â
Kaitannya dengan Inkuiri Apresiatif
Dalam menyusun program, sekolah akan merancang sebuah program yang dapat dirasakan dan berdampak pada pengembangan murid dan sekolah itu sendiri. Program yang berdampak murid akan didapatkan dengan menyusun program tersebut secara kolaboratif dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Kekuatan yang dikembangkan agar memiliki kekhasan sendiri yang membedakan dengan sekolah lainnya. Proses penyusunan program tersebut mengimplementasikan tahapan BAGJA dengan menerapkan pendekatan inkuiri apresiatif.
Kaitannya dengan pengelolaan aset sekolah
Segala aset/kekuatan/potensi yang dimiliki sekolah haruslah dipetakan, dikelola dan dimanfaatkan untuk mendukung dan mewujudkan program yang berdampak pada murid. Program yang berdampak pada murid akan cepat dan tepat terlaksana jika aset-aset dimiliki sekolah dapat dimaksimalkan.
Bagaimana kaitan dari semua materi tersebut dengan peran Anda sebagai guru penggerak?
Guru Penggerak sebagai pendorong transformasi pendidikan Indonesia sebagai guru penggerak diharapkan dapat mendukung tumbuh kembang murid secara holistik sehingga menjadi Pelajar Pancasila, menjadi pelatih atau mentor bagi guru lainnya untuk pembelajaran yang berpusat pada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem pendidikan. hal ini tentu saja menjadikan guru penggerak yang telah mengikuti pendidikan selama 9 bulan mempunyai kompetensi untuk program sekolah yang berdampak pada murid, keterkaitan yang erat pada semua modul yang dipelajari pada program pendidikan guru penggerak akan menciptakan guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran yang dapat mengelola program sekolah dengan baik dengan seluruh aset sumber daya yang dimiliki.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI